Kondisi dan Kritik Sosial pada Masa Rezim Orde Baru dalam Puisi-Puisi W.S Rendra

View/ Open
Date
2015Author
Fadly, Yossy
Advisor(s)
Nasution, Siti Norma
Zein, T. Thyrhaya
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini mengkaji puisi-puisi karya W.S. Rendra pada masa rezim Orde Baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tema, kondisi dan kritik sosial yang disampaikan W.S. Rendra dalam puisi-puisi yang dia ciptakan. Penelitian ini penting dilakukan bukan saja karena kuat kondisi dan kritik sosial yang terkandung di dalam karya-karya W.S. Rendra, tetapi karena sebagian kondisi dan kritik sosial yang disampaikan masih terjadi sampai saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teori yang digunakan untuk mengkaji kondisi dan kritik sosial di dalam puisi-puisi karya W.S. Rendra adalah sosiologi sastra dan semiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi dan kritik sosial yang disampaikan oleh W.S. Rendra di dalam puisi-puisinya mencakup enam tema besar. Gaya bahasa dalam menyampaikan kondisi dan kritik sosial dalam puisi-puisinya ditandai dengan penggunaan metafora, repetisi, paradoks, pertanyaan retoris, dan sinisme. Sikap W.S. Rendra menyampaikan kondisi dan kritik sosial lewat puisi-puisinya membuat dia berhasil tampil sebagai sastrawan yang paling produktif dalam sejarah sastra Indonesia. This study analyzes the poems created by W.S. Rendra at the regime of New Order’s era. This study aims at revealing the themes, social condition and criticism expressed by W.S. Rendra in the poems he created. This study was importantly conducted as the social condition and criticism of the literary works W.S. Rendra created were not only strong but are still currently occur as well. Qualitative study was used as method of study. The theory of sociology of literature and the theory of semiotics were used to analyze the social condition and criticism expressed by W.S. Rendra through his literary works. The result showed that the social condition and criticism expressed by W.S. Rendra in his poems included six great themes. The language styles used to convey his social condition and criticism were marked by the use of metaphors, repetitions, paradoxes, rhetorical questions, and cynicisms. His attitude in expressing social condition and criticism through his poems made him successful in becoming the most productive man of letters during the history of Indonesian literature.