Komposisi Komunitas Makrofauna Tanah pada Areal Tanah Gambut Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Sidodadi, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Abstract

Peatland is a land whose soil is derived from the pile of organic matter that has not been decomposed perfectly so that it has a high acidity level of soil. This study aims to determine the composition of the macrofauna community of soil and its relation to the soil physics-chemical factor in the peat soil area of Palm Plantation PT. Supra Matra Abadi (SMA) in Sidodadi Village, Kampung Rakyat Sub-district, Regency of Southern Labuhanbatu. Determination of sampling point using Purposive Sampling method where sampling of macrofauna of land using Pitfall Trap method and method of Squares and Hand Sorting. The results of the study were 2 Phylum, 6 Class, 11 Order, and 19 Family and 23 species with the highest composition of Brachyponera croceicornis with KR 28,571% in Pitfall Trap method and KR 25,126% in Quadratic and Hand Sorting method. Species that can be used as bioindicators at the study sites are Brachyponera croceicornis and Pontoscolex corethrurus.

Lahan gambut adalah suatu lahan yang tanahnya berasal dari timbunan bahan organik yang belum terdekomposisi sempurna sehingga memiliki tingkat keasaman tanah yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi komunitas makrofauna tanah dan hubungannya dengan faktor fisika-kimia tanah pada areal tanah gambut Perkebunan Kelapa Sawit PT. Supra Matra Abadi (SMA) di Desa Sidodadi, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Penentuan titik sampling menggunakan metode Purposive Sampling dimana pengambilan sampel makrofauna tanah menggunakan metode Pitfall Trap serta metode Kuadrat dan Hand Sorting. Hasil penelitian ditemukan 2 Filum, 6 Kelas, 11 Ordo, dan 19 Famili dan 23 spesies dengan komposisi penyusun tertinggi yaitu spesies Brachyponera croceicornis dengan nilai KR 28,571% pada metode Pitfall Trap dan nilai KR 25,126% pada metode Kuadrat dan Hand Sorting. Spesies yang dapat dijadikan bioindikator pada lokasi penelitian adalah Brachyponera croceicornis dan Pontoscolex corethrurus.