• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Fakultas Hukum
    • Skripsi Sarjana
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Fakultas Hukum
    • Skripsi Sarjana
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Tinjauan Hukum Terhadap Larangan Bertemu Anak Pasca Perceraian (Analisa Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 365/PDT/2017/PT.MDN)

    Thumbnail
    View/Open
    Fulltext (3.134Mb)
    Date
    2020
    Author
    Manurung, Astria Indriyanti
    Advisor(s)
    Syahriah, Rabiatul
    Harianto, Dedi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Larangan bertemu anak merupakan salah satu permasalahan khusus yang sering terjadi dalam kasus perceraian. Ketidakharmonisan hubungan antara pasangan setelah terjadinya perceraian, menjadi salah satu alasan pemicu terjadinya pelarangan ini. Hal ini terlihat dari adanya pendaftaran gugatan di tingkat banding di Pengadilan Tinggi Medan, oleh Tn. Susanto selaku Pembanding dan Ny. Rita selaku Terbanding dengan Putusan No 365/PDT/2017/PT.MDN. Berdasarkan fakta tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hak dan kewajiban orang tua terhadap anak pasca perceraian menurut pandangan Hukum, faktor penyebab orang tua yang bercerai melarang pasangan yang lain untuk bertemu dengan anaknya, serta analisa pertimbangan hakim terhadap larangan bertemu anak pasca perceraian berdasarkan putusan nomor : 365/PDT/2017/PT.MDN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Yuridis Normatif, dengan sumber menggunakan data sekunder yang terdiri dari putusan Pengadilan tingkat pertama No: 32/Pdt.G/PN.MDN, putusan tingkat banding No: 365/PDT/2017/PT.MDN, pendapat ahli hukum, jurnal ilmiah, majalah dan berita internet yang berkaitan dengan larangan bertemu anak pasca perceraian. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumen dan pedoman wawancara. Pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif, serta penarikan kesimpulan yang dilakukan menggunakan metode deduktif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa hak dan kewajiban orang tua terhadap anak pasca perceraian adalah melaksanakan tanggungjawabnya dalam hal pemberian nafkah, pemeliharaan, serta mendidik anak-anaknya. Faktor penyebab orang tua yang bercerai melarang pasangan yang lain untuk bertemu dengan anaknya adalah adanya rasa sakit hati diantara pasangan yang bercerai serta intervensi dari orangtua ataupun keluarga dari salah satu pihak yang bercerai. Hasil analisa pertimbangan hakim terhadap larangan bertemu anak pasca perceraian berdasarkan putusan nomor : 365/PDT/2017/PT.MDN adalah pihak yang tidak mendapatkan hak asuh atas anak tetap diizinkan untuk bertemu dengan sang anak.
    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/24943
    Collections
    • Skripsi Sarjana [1855]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV