Analisis Pelaksanaan Manajemen Program Imunisasi dalam Upaya Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) di Kota Pematangsiantar

View/ Open
Date
2020Author
Situmorang, Theresia Sarywaty
Advisor(s)
Santosa, Heru
Zulfendri
Metadata
Show full item recordAbstract
Immunization is the government’s promise to get Sustainable Development Goals (SDGs), especially to decrease the number of infant death rates. Universal Child Immunization (UCI) is an indicator of success in basic immunization in babies’ immune against a disease. The coverage of UCI at Pematangsiantar was only 67.9% in 2018 and did not achieve the target so that could not be distributed equally to all Puskesmas due to the process of management. The objective of the research was to analyze the process of management in achieving UCI. The research used qualitative phenomenological methods. It was done at 3 Puskesmas in the working area of the Health Agency of Pematangsiantar: Simarimbun Puskesmas, Bah Kapul Puskesmas, and Kahean Puskesmas. The data were gathered by conducting in-depth interviews with 10 informants from Surveillance and Immunization Section Head of the Health Agency, the Heads of Puskesmas, participants of immunization program, and practice midwife of each Puskesmas. The result of the research showed that human resources were inadequate since their qualification was not in accordance with the standards, training was only done by the participants, facility and infrastructure such as KMS preparation and the facility outside the building were inadequate, lacked of staff cars for immunization personnel, there was no counseling about immunization in the field, people were not interested in the program, there were ignorance and lack of involvement of cross-sectors, and there was no monitoring from the Heads of Puskesmas for immunization outside the building. It is recommended that the Health Agency of Pematangsiantar provide training for all immunization personnel and provide staff cars. The Heads of Puskesmas should monitor directly immunization service outside the building and not only monitor through the report. The management of Puskesmas should provide counseling about the importancef of immunization for targeted parents before posyandu service is done. The cross-sectors should support the implementation of immunization, actively play and collaborate in its implementation. Imunisasi merupakan janji pemerintah untuk mendapatkan Sustainable Development Goals (SDGs) terutama untuk mengurangi jumlah kematian anak, dimana Universal Child Immunization (UCI) adalah indikator keberhasilan imunisasi dasar lengkap pada bayi untuk meningkatkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Cakupan UCI di Kota Pematangsiantar tidak tercapai pada tahun 2018 sebesar 67,9% menyebabkan pencapaian UCI tidak merata di semua puskesmas. Ketidaktercapaian UCI salah satunya disebabkan oleh proses manajemen. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses manajemen imunisasi dalam upaya pencapaian UCI. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di 3 Puskesmas di wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar yaitu Puskesmas Simarimbun, Puskesmas Bah Kapul dan Puskesmas Kahean. Metode pengumpulan data adalah melalui wawancara mendalam dengan 10 informan, yang terdiri dari Kasi surveilans dan imunisasi Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, Kepala puskesmas, Pemegang program imunisasi dan bidan pelaksana di masing-masing Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan sumber daya belum optimal dikarenakan kualifikasi petugas tidak sesuai dengan standar yang ada, pelatihan hanya dilakukan oleh pemegang program imunisasi serta sarana dan prasarana kurang memadai seperti persediaan KMS, fasilitas tempat pelaksanaan imunisasi diluar gedung dan tidak adanya kendaraan dinas petugas. Penyelenggaraan program imunisasi juga belum berjalan baik yaitu belum adanya penyuluhan sebelum diadakan imunisasi di lapangan, kurangnya antusias masyarakat dalam pelaksanaan imunisasi serta ketidakpedulian dan kurangnya keterlibatan lintas sektor dalam pelaksanaan imunisasi serta tidak adanya monitoring langsung oleh Kepala Puskesmas untuk kegiatan imunisasi diluar gedung. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar mengadakan pelatihan untuk semua petugas imunisasi dan memberikan pengadaan kendaraan dinas. Bagi Kepala Puskesmas diharapkan untuk melakukan monitoring langsung dalam pelayanan imunisasi diluar gedung dan tidak hanya memantau dari hasil laporan petugas. Bagi Puskesmas diharapkan mengadakan penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi terhadap orang tua sasaran sebelum pelayanan Posyandu. Bagi lintas sektor diharapkan untuk mendukung pelaksanaan imunisasi, berperan aktif dan bekerjasama dalam pelaksanaan imunisasi.
Collections
- Tesis Magister [505]