Analisis Hubungan Kanonikal Indeks Global, Nilai Tukar dan Harga Komoditas Dunia dengan Indeks Pasar Modal Indonesia dan Indeks Pasar Modal Malaysia

View/ Open
Date
2020Author
Marbun, Maria
Advisor(s)
Sadalia, Isfenti
Fachrudin, Khaira Amalia
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertumbuhan ekonomi negara-negara maju sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di setiap negara tidak terkecuali di Asia Tenggara. Salah satu bentuk kerjasama ASEAN adalah kerjasama di bidang ekonomi. “Free movement of capital” merupakan salah satu pilar yang menjadi cikal bakal perkembangan integrasi pasar modal di ASEAN. Pasar modal adalah instrumen keuangan yang memperjual belikan surat-surat berharga. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang dimiliki Indonesia. Salah satu indikator yang berlaku di BEI adalah IHSG, sementara pasar modal di Malaysia adalah KLCI. Perkembangan IHSG dan KLCI mempunyai hubungan yang erat dengan Indeks global, nilai tukar dan harga komoditas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan kanonikal indeks Dow Jones, nilai tukar Rupiah dan Ringgit, harga Minyak dan Emas dengan IHSG dan KLCI. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada periode 2015 sampai dengan 2019 yang terdiri dari 260 sampel. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi kanonikal dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian ini adalah indeks Dow Jones, Nilai tukar Rupiah dan Ringgit, Harga Minyak dan Emas mempunyai hubungan yang signifikan terhadap IHSG dan KLCI) dengan koefisien kanonikal weight yang sempurna yaitu 1,016 untuk IHSG dan lemah yaitu 0,205 untuk KLCI. Dan berdasarkan interpretasi kanonilal loading, Keseluruhan kanonikal loading memiliki nilai positif, yaitu : Indeks Dow Jones 0,98, Nilai Tukar Rupiah 0,43 dan Nilai Tukar Ringgit 0,12 Harga Minyak Dunia 0,65 dan Harga Emas Dunia 0,77. Dengan demikian keseluruhan kovariat yang positif memberikan pengaruh yang searah. Hal ini menyatakan bahwa Indeks Dow Jones, Harga Minyak Emas Dunia mempunyai hubungan yang sangat tinggi dan positif dengan Indeks IHSG dan Indeks KLCI. Hal ini dapat karena Indeks Dow Jones merupakan indeks pasar modal di Amerika Serikat yang sangat berpengaruh di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan Malaysia. Demikian juga halnya dengan Nilai Tukar Rupiah sebagai mata uang resmi Indonesia dan Nilai Tukar Ringgit sebagai mata uang resmi Malaysia mempunyai hubungan yang positif tetapi lemah terhadap Indeks IHSG dan Indeks KLCI. Hal ini dikarenakan penguatan ekonomi Amerika Serikat dan rencana penaikan suku bunga acuan The Fed juga memicu depresiasi nilai tukar rupiah dan ringgit. Interpretasi Cross Loading peubah bebas yang memiliki korelasi paling erat dengan fungsi kanonik pertama adalah Harga Emas Dunia: 0,00235 dan Harga Minyak Dunia 0,01292 pada fungsi kanonik kedua. Sedangkan Cross Loading tak bebas yang memiliki korelasi paling erat dengan fungsi kanonik pertama adalah IHSG 0,00161dan KLCI 0,01292pada funsgi kanonik kedua. Hal ini sejalan dengan hasil kanonikal Loading, dimana Emas Harga Komoditas mempunyai hubungan yang erat dengan Pergerakan Indeks pada IHSG dan KLCI.
Collections
- Tesis Magister [210]