Pengaruh Ekstrak Daun Gagatan Harimau (Paraboea sp.) terhadap Anatomi, Morfologi, dan Histopatologi Paru-Paru Tikus (Rattus norvegicus L.) dengan Paparan Asap Rokok

Abstract

Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang menjadi penyebab penyakit chronic obstructive pulmonary disease (COPD), yang telah menciptakan 7 juta korban setiap tahunnya sejak 2014 dilansir dari data WHO. Zat pada rokok yang memicu timbulnya penyakit COPD seperti gas CO yang bersifat radikal bebas dapat memicu reaksi stres oksidatif serta terjadinya kerusakan organ pernafasan. Obat seperti theophyline dan terbutaline digunakan sebagai pereda efek COPD, namun memiliki efek samping yang menimbulkan ketidaknyamanan pada pengguna obat tersebut. Oleh karena itu, gagatan harimau (Paraboea sp.) diharapkan mampu menjadi solusi rintisan dalam menangani penyakit COPD berbasis bahan alam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol positif (dipaparkan asap rokok), dan tiga kelompok perlakuan (paparan asap rokok ditambah ekstrak gagatan harimau dengan dosis bertingkat yaitu 50 mg/kgBB, 100mg/kgBB, dan 200mg/kgBB) denganmengamati massa, morfologi, serta pengamatan histopatologis paru-paru tikus uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi yang tidak berbeda nyata pada massa paru-paru pada setiap perlakuan (p>0,05). Pada pengamatan morfologi paru-paru terdapat perbedaan warna organ pada setiap kelompok perlakuan, dimulai dari banyaknya noda kehitaman pada kelompok K(+), dan berkurangnya noda hitam pada kelompok P1, P2, dan P3 secara bertahap mendekati K(-). Hasil Pengamatan histopatologi paru-paru tikus dengan sistem skoring Manja Roegnik menunjukkan kerusakan tertinggi pada kelompok K(+) dengan rata-rata nilai sebesar 2,533, dan kerusakan terendah pada kelompok P1 dengan rata-rata nilai sebesar 1,6, serta memiliki kecenderungan untuk mendekati normal pada kelompo perlakuan P2 dan P3.

A cigarette is one addictive substance that is the cause of disease chronic obstructive pulmonary disease (COPD), which has created 7 million victims annually since 2014 reported from the data of WHO. Substances in the cigarette that triggers the onset of COPD diseases such as free radical CO-gases can trigger oxidative stress reactions as well as the occurrence of respiratory organ damage. Drugs such as theophyline and terbutaline are used as a COPD soothing effect but have side effects that cause discomfort in the user of the drug. Therefore, gagatan harimau (Paraboea sp.) is expected to be a stub solution in addressing COPD-based disease of natural materials. The study uses a complete random design with a treatment group which is negative control (without treatment), positive control (exposed by cigarette smoke), and three treatment groups (exposure to cigarette smoke plus the extract of Tiger stutters with a multilevel dose of 50 mg/kgBW, 100 mg/kgBW, and 200 mg/kgBW) by observing mass, morphology, as well as the histopathological observation of lung test rats. The results showed that there were no distinct variations in the lung mass at each treatment (p > 0.05). In the observation of lung morphology, there are differences in organ color in each treatment group, starting from the number of blackish stains on group K (+), and the reduction of black stains on the group P1, P2, and P3 gradually approaching K (-). Histopathology of rat lung observation with the Manja Roegnik scoring system shows the highest damage in the K (+) group with an average of 2,533, and the lowest damage in the group P1 with an average of 1,6, and has a tendency to close to normal on P2 and P3 treatment group.