“Gambaran Tingkat Kecemasan pada Penderita Gagal Jantung Kronis di RSUP Haji Adam Malik dan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara di Periode COVID-19

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Diperkirakan 23,6 juta penduduk dunia akan meninggal karena penyakit kardiovaskular pada tahun 2030. Di Indonesia terdapat 229.696 pasien terdiagnosis gagal jantung menurut Departemen Kesehatan pada Tahun 2013. Pasien yang menderita gagal jantung untuk beberapa waktu sering disebut gagal jantung kronis. Pada studi, 28,8% masyarakat dilaporkan memiliki kecemasan sedang hingga kecemasan berat terhadap pandemi COVID-19. Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada penderita gagal jantung kronis di RSUP HAM dan RS USU di periode COVID-19. Metode: Penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah penderita gagal jantung kronis yang terdaftar di RSUP HAM dan RS USU. Penentuan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer menggunakan kuesioner SAS/SRAS saat wawancara melalui telepon genggam dan dengan bantuan pihak rumah sakit untuk dibagikan. Data kemudian dianalisis menggunakan program komputer. Hasil: Tingkat kecemasan terbanyak pada pasien gagal jantung kronis di RSUP HAM dan RS USU di periode COVID-19 adalah kecemasan ringan (67%). Berdasarkan klasifikasi NYHA terbanyak Fc II (65%) mengalami kecemasan ringan (43%) dan hanya pada Fc III didapatkan tingkat kecemasan panik (1%). Berdasarkan kategori LVEF pada pasien di RSUP HAM terbanyak adalah HFpEF (35%) mengalami kecemasan ringan (26%) dan hanya pada HFrEF memiliki tingkat kecemasan panik (1%). Frekuensi usia terbanyak adalah kelompok usia 51-60 tahun (35%). Frekuensi jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (59%). Kesimpulan: Tingkat kecemasan pada penderita gagal jantung kronis di RSUP HAM dan RS USU yang terbanyak adalah kecemasan ringan.