Analisis Perubahan Genetik dari Tunas Apikal Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) dengan Pemberian 2,4-D dan BAP Berdasarkan Penanda SSR (Simple Sequence Repeat)

View/ Open
Date
2018Author
Novita, Firda
Advisor(s)
Rahayu, Suci
Hannum, Saleha
Metadata
Show full item recordAbstract
The study entitled Analysis on Mutation of Oil Palm Apical Bud (Elaeis guineensis Jacq.) Supplemented with 2,4-D and BAP Based on SSR (Simple Sequence Repeat) has been conducted from february 2016 to August 2017 at Plant Tissue Culture Laboratory of Biology Department Faculty of Mathematics and Natural Sciences University of Sumatera Utara. The research method was designed according to Completely Randomized Design (CRD) with two factors which were three levels of 2,4-D concentration (0; 0,05 and 0,1mg/L) and three levels of BAP ( 0; 0,1 and 0,2 mg/L). The statistical analysis showed that 2,4-D and BAP significantly affected the organ initiations (p<0,05%). The fastest organ initiation was shown by supplementation with 0,05 mg/L 2,4-D and 0,1 mg/L BAP in Y3 medium. The optimum organs initiation was shown by supplementation with 2,4-D (0,05 mg/L and 0,1 mg/L) and BAP (0,1 mg/L and 0,2 mg/L) in Y3 medium. DNA Analysis based on SSR showed that the four SSR primers were able to detect mutation reaching 36% from all cultures with the aid of based on NTYSYS (Numerical Taxonomy and Multivariate System) versi 1.07. Penelitian Tentang Analisis Perubahan Genetik Organ dari Tunas Apikal Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian 2,4 D dan BAP Berdasarkan Penanda SSR (Simple Sequence Repeat)dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai dengan Agustus 2017 di Laboratorium Kultur Jaringan dan Laboratorium Genetika dan Biologi Molekuler Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi BAP dan 2,4 D terhadap perubahan genetik organ yang berasal dari tunas apikal kelapa sawit dengan penanda molekuler SSR (Simple Sequence Repeats). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial (RAL) dua faktor dengan tiga taraf 2,4-D (0 mg/L; 0,05 mg/L dan 0,1 mg/L) dan tiga taraf BAP (0 mg/L; 0,1 mg/L; 0,2 mg/L ). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa 2,4-D dan BAP berpengaruh terhadap waktu organogenesis (p<0,05). Konsentrasi 2,4-D 0,05 mg/L dan BAP 0,1 mg/L memberikan pengaruh paling cepat terhadap waktu tumbuh organ. Inisiasi organ akar dan tunas yang paling baik pada media Y3 yang mengandung 2,4-D (0,05 mg/L dan 0,1 mg/L) dan BAP (0,1 mg/L dan 0,2 mg/L). Analisis DNA organ dari tunas apikal kelapa sawit berdasarkan SSR menunjukkan bahwa keempat primer SSR mampu mendeteksi terjadinya perubahan genetik sebesar 36% dari semua organ hasil kultur jaringan berdasarkan analisa dan data biner dari pita SSR dengan program NTYSYS (Numerical Taxonomy and Multivariate System) versi 1.07.
Collections
- Skripsi Sarjana [142]