Terjemahan Metafungsi Interpersonal dalam Undang-Undang Tax Amnesty

View/ Open
Date
2018Author
Perdana, Elisa
Advisor(s)
Setia, Eddy
Lubis, Syahron
Metadata
Show full item recordAbstract
The study aims the analysis of interpersonal metafunction in the translation text
through the modalities in English. The study consists of systems, values, and
orientations. It is seen that the changes that occur to the modalities both the
system, value, and orientation. The research method is qualitative research. The
data are clauses that contain elements of modalities in SL and TL in Tax Amnesty
Law. Miles, Huberman and Saldana (2014: 31-33) are interactive analysis models
that classify data in three steps: (i) data condensation, which is a process of
selecting, simplifying, abstracting, or transforming data; (ii) presentation data,
which is an organization, a union of information that enables inferences and
actions; and (iii) drawing conclusions. The results the research indicates several
meanings: (i) the text contains imperative sentence (ii) high values refer to action
to be done (iii) suggestion text and direct accuracy. The modalities of SL and TL
in the Tax Amnesty are: (i) system, (ii) shifting values, (iii) outline. The study
concludes that the legal domain is consistent between SL and TL has a different
counterpart. The legal text especially in the Tax Amnesty should contain
obligation for the system, high for the value, and objective/ explicit for the
orientation. Penelitian ini mengamati metafungsi interpersonal dalam terjemahan melalui
pengkajian modalitas yang terdiri dari sistem, nilai, serta orientasi. Selanjutnya
dilihat pergeseran yang terjadi terhadap modalitas baik itu sistem, nilai maupun
orientasinya. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif . Data berupa
klausa yang mengandung unsur modalitas pada BSu maupun BSa dalam UU Tax
Amnesty. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
konsep Miles, Huberman dan Saldana (2014: 31-33) yaitu model analisis
interaktif yang mengklasifikasikan analisis data dalam tiga langkah:(i) kondensasi
data, yaitu suatu proses memilih, menyederhanakan, mengabstrakkan, dan atau
mentransformasikan data; (ii) penyajian data, yaitu sebuah pengorganisasian,
penyatuan dari infomasi yang memungkinkan penyimpulan dan aksi; dan (iii)
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjemahan memiliki
beberapa makna yaitu: (i) teks mengandung kalimat imperatif yaitu teks bermakna
memerintah (ii) teks bernilai tinggi yaitu terdapat makna tindakan yang harus
dilakukan (iii) teks berorientasi objektif dan bersifat eksplisit yang
menggambarkan bahwa teks bersifat tegas dan langsung. Dalam penerjemahan
BSu ke BSa dalam UU Tax Amnesty terdapat pergeseran modalitas antara lain: (i)
pergeseran sistem, (ii) pergeseran nilai, (iii) pergeseran orientasi. Penelitian ini
juga menyimpulkan bahwa terjemahan dalam ranah hukum harus konsisten
walaupun antara BSu dan BSa memiliki padanan yang berbeda. Teks hukum
khususnya dalam UU Tax Amnesty harus mengandung keharusan dan nilainya
tinggi atau memaksa.