dc.contributor.advisor | Sinaga, Henry | |
dc.contributor.advisor | Tony | |
dc.contributor.advisor | Tengku Keizerina Devi Azwar | |
dc.contributor.author | P, Putri Bahari | |
dc.date.accessioned | 2025-02-13T03:39:57Z | |
dc.date.available | 2025-02-13T03:39:57Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/101231 | |
dc.description.abstract | Notaris merupakan profesi yang terhormat dan selalu berkaitan dengan moral dan
etika ketika menjalankan tugas jabatannya. Pada praktik banyak ditemukan, jika ada
Notaris dipermasalahkan oleh para pihak atau pihak ketiga lainnya, maka sering pula
Notaris ditarik sebagai pihak yang turut serta melakukan atau membantu melakukan suatu
tindak pidana, yaitu membuat atau memberikan keterangan palsu ke dalam akta Notaris.
Contoh kasus terjadi pada Notaris terkait pemalsuan keterangan di dalam akta perubahan
anggaran dasar Lembaga Serikat Pengembang Swadaya Masyarakat (SEPAKAT) yang
dilakukan Notaris Imran Zubir Daoed yaitu Notaris di Lhokseumawe, Provinsi Aceh
menyebabkan dirinya dihukum pidana berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri
Lhokseumawe Nomor 40/PID.B/2013/PN-LSM.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana tanggung jawab Notaris
yang memalsukan keterangan terhadap akta yang dibuat di hadapannya pada kasus
Putusan Nomor 40/PID.B/2013/PN-LSM. Bagaimana akibat hukum terhadap akta Notaris
yang di dalamnya tercantum keterangan palsu menurut Pasal 16 UUJN, Pasal 44 UUJN,
dan Pasal 1320 KUHPerdata. Bagaimana perlindungan hukum bagi para pihak dalam akta
Notaris yang tercantum keterangan palsu menurut Pasal 1365 KUHPerdata.
Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif
analisis. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu bahan hukum
primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan diperoleh dari penelitian kepustakaan
(Library Research). Analisis data menggunakan metode kualitatif selanjutnya ditarik
kesimpulan dengan metode berpikir deduktif.
Tanggung jawab Notaris yang memalsukan keterangan terhadap akta yang dibuat
di hadapannya pada kasus Putusan Nomor 40/PID.B/2013/PN-LSM adalah dengan
hukuman pidana penjara selama 2 bulan dan dihitung sejak masa penahanan yang telah
dijalani dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Akibat hukum terhadap
akta Notaris yang di dalamnya tercantum keterangan palsu hanya memiliki kekuatan
pembuktian sebagai akta di bawah tangan sebagaimana diatur dalam Pasal 16 Ayat (9)
kemudian Pasal 44 ayat (5) UUJN. Perlindungan hukum bagi para pihak dalam akta yang
tercantum keterangan palsu diberikan kepada pihak yang dirugikan yaitu Edi Fadhil
sebagai upaya hukum berupa permintaan ganti rugi.
Sebagai seseorang Notaris wajib bertindak amanah, jujur, saksama, mandiri, tidak
berpihak, dan menjaga kepentingan para pihak. Notaris dalam mengkostatir keinginan
para pihak di dalam akta autentik harus bersikap hati-hati dalam menelaah keinginan dari
para pihak. Perlindungan hukum ini diberikan kepada pihak yang dirugikan karena
sebagaimana Pasal 1365 KUHPerdata sebagai upaya hukum berupa permintaan ganti rugi
atas kerugian yang timbul. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.title | Tanggung Jawab Notaris Yang Memalsukan Keterangan Terhadap Akta Yang Dibuat Di Hadapannya (Studi Kasus Putusan Nomor 40/PID.B/2013/PN-LSM) | en_US |
dc.title.alternative | Responsibility of the Notary for Falsifying Information on the Deed Drawn Up Before Him (A Case Study on Ruling Number 40/PID 8/2013/PN-LSM) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM187011041 | |
dc.identifier.nidn | NIDN0104076802 | |
dc.identifier.nidn | NIDN0022096108 | |
dc.identifier.nidn | NIDN0001027001 | |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI74102#Kenotariatan | |
dc.description.pages | 132 Pages | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |
dc.subject.sdgs | SDGs 16. Peace, Justice And Strong Institutions | en_US |