dc.description.abstract | Penelitian ini berjudul, Tradisi Bersih Desa (Studi Pada di Desa Lama, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat) yang bertujuan untuk menggambarkan sekaligus mendeskripsikan mengenai bagaimana pelaksanaan tradisi bersih desa, alasan warga masyarakat masih mempertahankan bersih desa hingga sekarang ini, serta perubahan yang terjadi.
Penelitian ini menggunakan metode etnografi dan untuk memperoleh data yang di butuhkan, peneliti menggunakan teknik observasi dan wawancara. Peneliti melakukan observasi partisipasi dalam penelitian ini dan langsung terlibat di lapangan, dengan tujuan mengetahui kegiatan tradisi bersih desa selama sebelum dan akan pelaksanaan tiba. wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan menggunakan interview guide sebagai pedoman dalam melakukan wawancara. Dalam menemukan data, peneliti mencari informan yang mengetahui banyak mengenai tradisi bersih desa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi bersih desa dilaksanakan setahun sekali, yakni pada bulan Maret setiap tahunnya. Waktu ini adalah waktu dimana panen lokal telah selesai pada bulan Februari dan memasuki masa turun bibit (masa tanam) tanpa ada penanggalan khusus dalam penetapannya. Pelaksanaan bersih desa dilakukan dalam dua hari berturut-turut. Ada beberapa tujuan pelaksanaan bersih desa, yakni: Wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panen yang telah diberikan pada tahun sebelumnya, dan memohon kembali untuk kelancaran dalam masa tanam berikutnya, Memohon perlindungan untuk seluruh warga desa agar terhindar dari malapetaka baik yang sifatnya alamiah maupun disengaja, Penghormatan kepada arwah leluhur pendahulu mereka di desa tersebut, yang mana telah menjaga mereka selalu dari segala malapetaka. Jikapun terjadi hal yang tak diinginkan maka hal itu kembali kepada Tuhan mereka. Tradisi tahunan masyarakat Desa Lama ini mencakup dua tahap diantaranya tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Dalam setiap tahapannya tanggung jawab dan pembagian tugas sangat jelas terlihat.
Bentuk partisipasi masyarakat dalam menyelenggarakan tradisi bersih desa ada tiga macam. Pertama adalah berbentuk materi, Kedua adalah berupa fisik atau tenaga. Ketiga adalah keterlibatan secara mental dan emosional. Ada beberapa alasan masyarakat tetap melestarikan tradisi bersih desa adalah karena pertama tradisi bersih desa merupakan warisan dari nenek-moyang atau para pendahulu mereka sehingga wajib dilestarikan dengan baik, kedua yaitu, sebagai media antara manusia dan Tuhan dalam rangka mengucapkan terimakasih atas berkah yang diberikan selama satu tahun terakhir, berupa kesehatan, keselamatan, dan rezeki, ketiga adalah mengambarkan suatu pengharapan, agar kehidupan jauh lebih baik dengan berkah yang diterima. Kemudian daripada itu dalam pelaksanaannya terjadi perubahan-perubahan yang sifatnya cepat maupun lambat, tercakup dalam perubahan fisik dan nonfisik. | en_US |