Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Harmein
dc.contributor.advisorIskandarini
dc.contributor.authorTambunan, Huminsa
dc.date.accessioned2018-03-15T04:24:23Z
dc.date.available2018-03-15T04:24:23Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1025
dc.description.abstractSejalan dengan tuntutan pasar kerja saat ini, angkatan kerja suka atau tidak suka harus mengikuti pelatihan agar terpenuhinya kompetensi yang dimilikinya, akan tetapi dengan melihat ketidak seimbangan dana pelatihan dari APBN setiap tahun, dengan kebutuhan masyarakat akan pelatihan, maka lembaga latihan kerja harus dapat mendanai sendiri kekurangan akan permintaan pelatihan tersebut melalui optimalisasi pendayagunaan fasilitas latihan kerja yang diupayakan sumber dananya dari masyarakat, dunia industri maupun perorangan melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Kondisi dan potensi lembaga latihan kerja saat ini terutama dari unsur kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana belum memadai sebagai unit pelatihan kerja, yang mana kenyataannya belum dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana yang diharapkan yakni sebagai unit pelatihan kerja menuju kemandirian. Dari uraian sebagaimana telah dikemukakan pada latar belakang permasalahan adalah bagaimana strategi dalam rangka meningkatkan capaian penerimaan negara bukan pajak enam tahun terakhir, sehingga perlu dirumuskan alternatif strategi dalam upaya meningkatkan capaian pendapatan pada Balai Besar Latihan Kerja Industri Medan. Dari hasil analisis dan pembahasan faktor-faktor internal dan eksternal dinyatakan strategi integrasi kedepan, dapat dilakukan dengan cara membangun situs web, di sekolah, perguruan tinggi, perusahaan atau tempat-tempat umum untuk membuka pendaftaran dan strategi intensif dilakukan dengan mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk/jasa yang ada di pasar saat ini, melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih baik. Dengan strategi ini pula BBLKI Medan dapat melakukan pengenalan produk/jasa yang ada saat ini kewilayah-wilayah geografis yang baru, serta dengan mengupayakan penjualan jasa dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa. Berdasarkan analisa TOWS Matriks tersebut dapat diketahui strategi yang dapat diterapkan oleh BBLKI Medan, diantaranya : a. Strategi SO adalah mengembangkan kompetensi pelatih (instruktur) melalui magang diperusahaan dan pelatih di perusahaan atau perguruan tinggi agar dapat menyusun program pelatihan dengan metode simulasi dan program instruksi dengan berlandaskan kurikulum yang objektif dan realistik. b. Strategi ST adalah menyusun program pelatihan berdasarkan kebutuhan perusahaan dan UKM yang melibatkan kedua belah pihak c. Strategi WO adalah membangun jejaring kerjasama dengan perusahaan, perguruan tinggi dan asosiasi pengusaha untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan pasar kerja dan memasarkan penempatan lulusan dengan perbaikan prasarana. d. Strategi WT adalah menyesuaikan materi pelatihan yang lebih spesifik untuk meringankan biaya pelatihan dan diarahkan untuk berwirausaha.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPelayanan Pelatihanen_US
dc.titleAnalisa Strategi Pelayanan Pelatihan Untuk Peningkatan Pendapatan Pada Balai Besar Latihan Kerja Industri Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM117007083en_US
dc.identifier.submitterFranz
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record