Show simple item record

dc.contributor.authorSiregar, Rizqi Arini
dc.date.accessioned2019-01-04T03:29:03Z
dc.date.available2019-01-04T03:29:03Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10283
dc.description198708302010122003en_US
dc.description.abstractKetidakpastian dari gejala klinis dan keterbatasan teknik pemeriksaan mikrobiologi saat ini untuk mendiagnosis infeksi bakteri dan tingkat keparahannya telah diketahui secara luas.Infeksi bakteri merupakan penyebab terbanyak sepsis kurang lebih 80% dari kasus.1Selang tiga dekade terakhir ini angka kejadian sepsis masih cukup tinggi dan merupakan penyebab utama kematian pada penyakit kritis dengan angka mortalitas 30-50%.2Pada tahun 2001 dilaporkan bahwa insidens sepsis di Amerika terjadi pada 3 dari 1000 populasi, 51,1% dirawat di Intensive Care Unit (ICU) dan 17,3% mendapat bantuan ventilasi mekanik.3Disamping itu, menurut laporan healthcare cost and utilization project tahun 2001-20117 biaya rawat rumah sakit akibat infeksi/sepsis meningkat 25% dengan kumulatif mencapai 12,3 juta USD pada tahun 2007en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectManfaat Procalcitoninen_US
dc.subjectPeranan Procalcitoninen_US
dc.subjectProcalcitoninen_US
dc.titleManfaat dan Peranan Procalcitoninen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.submitterIndra
dc.description.typeKarya Tulis Dosenen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record