dc.description.abstract | Kertas karya ini berjudul Oda Nobunaga Sebagai Penyatu Jepang. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis memfokuskan penulisan pada Oda Nobunaga dalam ambisnya menyatukan Jepang, serta apa saja tahap yang dilakukan Oda Nobunaga dalam melakukan hal tersebut.
Alasan penulisan mengambil toping ini karena penulis merasa tertarik untuk membahas Oda Nobunaga yang dengan ambisi besarnya untuk menyatukan Jepang, sehingga Jepang yang pada saat itu mengalami perpecahan dan mengalami konflik berkepanjangan bisa selesai seperti Jepang yang pada saat sekarang ini.
Oda Nobunaga adalah pria yang hidup pada zaman Sengoku (戦国時代, Sengoku jidai) , zaman Sengoku diartikan sebagai zaman negara-negara berperang dan perang saudara paling berdarah dalam sejarah Jepang .pada zaman Sengoku Jepang mengalami perpecahan dan konflik antara tuan tanah (大名, daimyō) yang saling berebutan kekuasaan, serta pada zaman Sengoku ini pula awal mulanya Jepang mengalami perubahan yang drastis dikarenakan mulai pada zaman ini, Jepang mulai bergantung pada beberapa senjata asing seperti senjata api atau pun meriam untuk berperang, serta beberapa budaya yang sampai sekarang melekat pada masyarakat Jepang seperti budaya minum teh (茶道, chadō).
Oda Nobunaga adalah putra kedua dari Oda Nobuhide, seorang wakil Shugo (wakil gubernur) di provinsi Owari. Oda Nobunaga adalah orang yang memiliki karakter ambisius dan keras kepala yang didapatkannya dari pengalaman dan hidupnya yang keras. Oda Nobunaga juga memiliki ide-ide yang jauh dari pemikiran orang lain sampai-sampai dia pernah mendapatkan julukan "si bodoh dari Owari" karena tingkah dan pemikiranya itu, dan adanya pesan dari kaisar Ogimachi pada tahun 1567, membuat Oda Nobunaga berambisi dalam menyatukan Jepang.
Dalam usaha Nobunaga untuk menyatukan Jepang adalah penggunaan kekuatan militer yang besar sebagai wujud ambisinya yang kuat sesuai semboyannya, yaitu Tenka Fubu atau penguasaan negara dengan kekuatan militer.
Selain melakukan penundukan terhadap daerah-daerah yang belum tunduk kepadanya, Nobunaga seringkali melakukan perkawinan politik agar daerah yang telah dikuasai dapat dikontrol dengan leluasa. Alasan Nobunaga menggunakan kekuatan militer dalam setiap usahanya untuk menyatukan Jepang adalah adanya kondisi politik di Jepang yang mengharuskannya melakukan kekerasan atau pertempuran dengan kekuatan militer yang besar.
Dalam strategi politiknya, Nobunaga sering memanfaatkan posisi shogun dan kaisar dalam mewujudkan ambisinya. Ia juga merupakan tokoh yang agresif, terbukti dalam setiap penaklukannya yang cepat dengan memanfaatkan kekuatan militer yang besar dan penggunaan senjata api secara efektif.
Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Oda Nobunaga merupakan cara untuk mencapai ambisinya untuk menyatukan Jepang. Pada dasarnya, kebijakan Oda Nobunaga meliputi bidang politik, militer, ekonomi dan agama. Memang kebijakan tersebut ini ada dampak buruk dan ada dampak baiknya pula. Kebijakannya tersebut lebih jauh berpikir ke depan dan lebih mengarah ke dalam suatu perubahan sistem baru, seperti membentuk suatu pemerintahan yang terpusat, menciptakan sebuah sistem pemerintahan vertikal yang memanfaatkan kharismanya yang besar, mengangkat pengikut berdasarkan kemampuan, pengaturan strategi perang, membentuk pasukan profesional yang kuat, sistem pembagian kelas masyarakat dan juga pembentukan pasar bebas (rakuichi rakuza). Jadi, kebijakan Oda Nobunaga dalam proses menyatukan Jepang dapat dijadikan sebagai peletak dasar dan fondasi sistem bagi masyarakat modern Jepang saat ini. Serta proses penyatuan yang dilakukan oleh Oda Nobunaga hanyalah urusan ambisi semata, tetapi Nobunaga tidak menyadari bahwa ambisinya tersebut membawa Jepang menjadi suatu kesatuan dengan pemerintahan yang terpusat.
Sayangnya, pada masa kejayaan dirinya Oda Nobunaga terpaksa melakukan seppuku di penginapan Honnouji karena di khianati oleh Akechi Mitsuhide, tapi apa yang dilakukan Oda Nobunaga telah menjadi jalan untuk tokoh-tokoh lain yang berambisi menyatukan Jepang seperti Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Leyasu. Karena hal ini lah penulis tertarik untuk membahas Oda Nobunaga dan menjadikan judul kertas karya ini menjadi " Oda Nobunaga Sebagai Penyatu Jepang". | en_US |