Analisis Tortor Parsiarabu pada Upacara Horjabius di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir
View/ Open
Date
2017Author
H, Ade Sylvia Citra M
Advisor(s)
Hutajulu, Rithaony
Tarigan, Kumalo
Metadata
Show full item recordAbstract
Skripsi ini berjudul Analisis Struktur Gerak Tortor Parsiarabu pada
upacara Horjabius di Desa Tomok Dolok, Kec. Simanindo, Kab. Samosir.
Dalam tulisan ini, Penelitian nya akan difokuskan kepada bagaimana analisis
gerak tortor parsiarabu, juga dalam musik yang mengiringi tortor tersebut.
Tortor merupakan salah satu jenis tarian tradisional yang berasal dari Sumatera
Utara dan merupakan tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang dan
sebagai sebuah media komunikasi dimana setiap gerakan yang disajikan memiliki
makna tersendiri dan biasanya terjadi interaksi antara partisipan upacara. Dalam
upacara Horjabius terdapat tortor parsiarabu yang merupakan tarian pada acara
kematian dengan tujuan menghibur sesuai dengan latar belakang parsiarabu.
Tortor ini bertujuan untuk mengantarkan doa-doa dan harapan dibalik ulos yang
dipakai, dimana ulos sebagai media untuk menutupi rasa kesedihan, agar air mata
dan kesedihan tidak terlihat. Pada upacara Horjabius, konsep tortor parsiarabu di
tampilkan sebagai wujud ekspresi dalam merenungi dan menyesali (ungkapan
kesedihan masyarakat) atas kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan oleh
masyarakat suatu kampung yang dapat mengakibatkan malapetaka, seperti halnya
musim kemarau yang berkepanjangan, adanya air bah dan wabah penyakit dalam
tujuan untuk memperoleh berkat dari Mula Jadi Nabolon. Tortor parsiarabu
diiringi oleh musik tradisional yaitu ensambel gondang sabangunan, yang
instrumen musik nya terdiri atas gordang, taganing, sarune, dan ogung.
Pendekatan yang penulis lakukan dalam hal ini adalah dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun dalam proses kerjanya,
penulis akan melakukan pengamatan terlibat dengan wawancara, studi pustaka
(termaksud pustaka online), perekaman kegiatan, transkripsi, dan analisa
laboratorium. Penelitian ini terfokus kepada pendapat informan dalam konteks
studi emik, namun diimbangi dengan pendekatan etnik oleh penulis. Informan
berjumlah 3 orang, yang terdiri dari satu orang budayawan.
Collections
- Undergraduate Theses [298]