Proses Belajar dan Status Sosial Pargonsi (Musisi) pada Kebudayan Masyarakat Batak Toba di Desa Huta Padang, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan
View/ Open
Date
2018Author
Tindaon, Hendri T
Advisor(s)
Purba, Mauly
Sembiring, Bebas
Metadata
Show full item recordAbstract
Skripsi ini berjudul “Proses Belajar dan Status Sosial Pargonsi (Musisi) Pada Kebudayaan Masyarakat Batak Toba di Desa Huta Padang, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan”. Dalam skripsi ini, dijelaskan bagaimana sebuah proses dan tahapan yang dilalui seorang pargonsi dalam perjalanannya sebelum menjadi seorang pargonsi yang diakui di tengah-tengah masyarakat. Terkhusus bagaimanakah status sosial seorang pargonsi di tengah-tengah masyarakat Batak Toba. Penelitian ini mengaplikasikan pandangan Shin Nakagawa yang mengatakan, “ Bagaimana proses belajar musik secara lisan” yang pada tulisan ini saya arahkan ke dalam kebudayaan musikal masyarakat Batak Toba, serta pendapat Alan P. Merriam yang mengatakan bagaimana status sosial seorang musisi dalam kehidupan masyarakat, apakah memiliki perbedaan secara adat dan sosial ditambah dengan teori “Musisi sebagai seorang profesional”, yang berarti apakah pekerjaan musisi sebagai mata pencaharian utama atau hanya sekedar sampingan saja (Alan P. Merriam). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-komparatif.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa di dalam tradisi musik Batak Toba terdapat dua pendekatan belajar untuk menjadi seorang pargonsi.Pertama melalui latihan secara “ilmiah” dan yang kedua melalui sebuah ritual yang disebut dengan marsahala guru. Latihan secara ilmiah yang dimaksud yaitu adanya pengajaran oleh Guru dan murid yang didasari oleh ilmu pegetahuan. Dalam tahapan latihan secara ilmiah ada 3 proses yang sangat penting di lewati sebelum mencapai puncak ritual yang disebut dengan MarsahalaGuru, tahapan tersebut adalah: proses Penguasaan alat musik, proses Penguasaan Reportoar Batak Toba, serta proses Memahami Adat Batak
Collections
- Undergraduate Theses [298]