Makna Koinobori Bagi Masyarakat Jepang
Abstract
Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki banyak budaya unik. Uniknya kebudayaan Jepang biasanya dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa Asia disekitarnya, seperti Cina, Korea, Mongol dan lainnya. Di Jepang banyak terdapat perayaan seperti perayaan hari kedewasaan, tahun baru, perayaan hari anak, dan sebagainya. Banyaknya perayaan membuat Jepang memiliki peralatan khusus untuk menyambut perayaan tersebut, salah satunya adalah koinobori.
Koinobori adalah adalah bendera berbentuk ikan koi yang dikibarkan di rumah-rumah di Jepang oleh orang tua yang memiliki anak laki-laki pada perayaan hari anak di Jepang. Biasanya koinobori akan digantung keatas seperti ikan mas yang sedang memanjat tebing air terjun. Menurut mitos yang berkembang di China, zaman dahulu ikan koi dipercaya sebagai ikan yang paling kuat. Mereka percaya bahwa ikan koi dapat mendaki air terjun, dan ikan koi yang berhasil mendaki air terjun akan berubah menjadi naga. Oleh karena itu, koi yang berhasil menaiki air terjun dijadikan simbol kesuksesan dalam hidup. Lalu kepercayaan itu pun mulai masuk dan berkembang di Jepang.
Tradisi pengibaran koinobori di halaman rumah dimulai oleh kalangan samurai pada pertengahan zaman Edo. Mereka memiliki tradisi merayakan Tango no Sekku dengan memajang peralatan bela diri, seperti yoroi, kabuto, dan boneka samurai. Selain itu, mereka membuat koinobori dari kertas, kain, atau kain bekas yang dijahit dan digambari ikan koi dengan menggunakan tinta.
Satu set koinobori memiliki bagian-bagian yang mempunya makna pada masing-masing bagiannya, pada bagian paling atas koinobori ada ryūdama dibawahnya terdapat yagaruma yang dipercaya bias mengusir roh jahat, selanjutnya ada fukiganashi yang dipercaya dapat menangkal penyakit. Lalu ada magoi (koinobori warna hitam) yang melambangkan ayah, dibawahnya higoi (koinobori merah) yang melambangkan ibu, selanjutnya koinobori biru yang melambangkan anak laki-laki sulung dan koinobori hijau yang melambangkan anak laki-laki kedua. Dan zaman sekarang ada juga koinobori berwarna oranya maupun warna cerah lainnya yang melambangkan anak perempuan. Ukuran koinobori semakin kebawah semakin kecil.
Tetapi seiring perkembangan zaman pengibaran koinobori dikota-kota besar semakin langka, semakin berkurangnya keluarga yang memiliki anak di Jepang menjadi factor utamanya, selain itu kurangnya lahan di perkotaan yang membuat masyarakat tidak dapat mengibarkan koinobori. Untuk menikmati perayaan koinobori banyak orang yang pergi ke desa-desa.
Collections
- Diploma Papers [164]