Upacara Pernikahan di Jepang
Nihon No Kekkonshiki
Abstract
Kertas karya ini berjudul Budaya Pernikahan Di Jepang Dalam penulisan kertas karya ini. Penulis memfokuskan penulisan pada pengertian pernikahan di jepang, tahap – tahap sebelum pernikahan di jepang dan jeis – jenis pernikahan di jepang.
Alasan penulisan mengambil toping ini karena penulis merasa tertarik untuk membahas tentang fenomena – fenomena Budaya Pernikahan Di Jepang dikarenakan dibalik disiplin nya dan salah satu negara maju yang melestarikan budaya, seiring dengan perkembangan jaman. Juga sebagai salah satu syarat kelulusan dari program diploma III jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Univesitas Sumatra Utara.
Secara Umum Pernikahan adalah pintu bagi bertemunya dua hati dalam pergaulan hidup yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama yang didalamnya terdapat hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masing – masing pihak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, bahagia, harmonis serta mendapatkan keturunan. Pernikahan yaitu ikatan yang kuat yang dilandasi oleh perasan cinta yang sangat kuat mendalam dari masing – masing pihak untuk hidup bergaul manusia dimuka bumi.
Bentuk – bentuk perkawinan di jepang sangat erat kaitannya dengan bentuk keluarga. Dalam masyarakat jepang ada dua bentuk keluarga yaitu kazoku dan iie, menurut hamzon situmorang kazoku adalah sistem kekerabatan yang terbentuk hanya atas dasar hubungan suami istri, hubungan orang tua, dan hubungan persaudaraan yang didasarkan pada struktur masyarakat. Sedangkan Iie menurut hamzon situmorang adalah sekelompok orang yang tinggal sebuah lingkungan rumah memiliki keterikatan antara anggota terdiri dari beberapa generasi meliputi anggota yang masik hidup ataupun sudah mati.
Upacara Pernikahan di jepang di kalsifikasi menjadi dua yaitu : upacara tradisonal dan upacara modren. seiring perkembangana era modren ini telah berkembang kesenian luar yang mulai masuk dalam jiwa remaja sekarang. Hal ini disebabkan karena para remaja sekarang menganggap bahwa upacara tradisonal adalah budaya yang ketinggalan jaman, oleh karena itu mereka lebih memilih upacara modren dan mengikutin jaman.
Pernikahan Tradisional Jepang dilangsungkan di Kuil dan lebih dikenal dengan Pernikahan Shinto. pasangan pengantin memakai pakaian tradisional Kimono. Pengantin perempuan memakai kimono tradisional pernikahan, shiromuku (kimono putih), sedang pengantin laki-laki memakai montsuki haori hakama. Pernikahan Gaya Shinto dipimpin Pendeta dengan hanya diikuti anggota keluarga dan kerabat dekat
Pernikahan modren pengaruh budaya Barat membuat banyak pasangan pengantin Jepang memilih menggelar pernikahan ala Barat dengan gaun putih dan menjalani pemberkatan pernikahan di gereja
Collections
- Diploma Papers [164]