• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Japanese Literature
    • Diploma Papers
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Japanese Literature
    • Diploma Papers
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Musik dalam Kabuki

    Kabuki No Naka De Ongaku

    View/Open
    Fulltext (3.674Mb)
    Date
    2018
    Author
    Utami, Niki Putri
    Advisor(s)
    Zulnaidi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Jepang merupakan negara yang mempunyai bermacam – macam kebudayaan. Jepang adalah negara yang memiliki tingkat kekontrasan yang tinggi antara yang modern dan yang tradisional. Keduanya saling mempengaruhi dan bahkan berkontradiksi. Dari segi musik misalnya. Musik tradisional masih sering diperdengarkan pada kesempatan tertentu seperti dalam festival, pertunjukan drama ataupun upacara adat. Salah satu perwujudan kesenian tradisional Jepang dalam bentuk drama klasik yaitu Kabuki. Sejarah kabuki dimulai tahun 1603 dengan pertunjukan tarian yang dilakukan oleh wanita yang bernama Okuni. Okuni berasal dari kuil Izumo Taisha. Saat kuil Izumo membutuhkan dana untuk memperbaiki kuil, Okuni membentuk sebuah kelompok penari dan penyanyi untuk pertunjukan seni. Okuni menampilkan tarian ritual upacara yang dilakukannya saat di kuil Izumo. Pada awal perkembangannya Kabuki memiliki 2 jenis pementasan yaitu Kabuki Odori dan Kabuki Geki. Kabuki odori merupakan drama tarian yang dipertunjukan dari masa kabuki dibawakan oleh Okuni hingga di masa kepopuleran Wakashu Kabuki yang mana remaja laki – laki menari dengan iringan lagu yang sedang populer dan konon ada juga pula disertai dengan sebuah akrobat. Selain itu, Kabuki Odori juga lebih banyak mempertunjukan tarian dan lagu dibandingkan dengan porsi drama yang ditampilkan. Sedangkan Kabuki Geki merupakan pertunjukan sandiwara yang ditujukan untuk masyarakat perkotaan pada zaman Edo yang berciri khas sandiwara dan tari. Kabuki dalam bahasa kanji ka berarti musik atau lagu. Unsur musik merupakan bagian dari pertunjukan drama kabuki. Jadi tanpa musik, tidak akan ada yang mengiringi tarian dan nyanyian dalam Kabuki. Sebenarnya musik kabuki memiliki jenisnya masing-masing dan memiliki karakteristik tersendiri. Ada dua jenis musik kabuki, yang pertama disebut shosa ongaku, yaitu musik shamisen yang mengiringi tayu (dalang) dan menambah jelasnya pelaku dalam aktingnya dan yang kedua disebut geza ongaku yaitu musik yang melengkapi pertunjukan kabuki dari belakang panggung. Di beberapa negara memiliki alat musik yang berbeda. Terutama pada saat mengiringi suatu pertunjukan. Dari berbagai instrumen dan vokal musik hingga musikalitasnya, keberagaman dan kompleksitasnya merupakan ciri khas dari suara kabuki. Di dalam pertunjukan kabuki terdapat instrumen khusus yang menciptakan atmosfer dan efek suara di panggung seperti Shamisen, Taiko, Tsuzumi dan Shinobue.
    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10387
    Collections
    • Diploma Papers [164]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV