Kajian Biologi Ular Sanca Darah Merah (Python brongersmai Stull, 1938) Guna Pemanfaatan Hasil Tangkapan Secara Berkelanjutan
View/ Open
Date
2016Author
Sianturi, Markus Mangantar Pardamean
Advisor(s)
Jumilawaty, Erni
Delvian
Metadata
Show full item recordAbstract
Red-blood pythonor known as Python brongersmai was one of the most exploited
species in North Sumatera. The high demand on its skin trade as one of
Indonesian export commodity has made a priority of its catch from the wild.
Research is to evaluate the characterstic of each individu of wild P. brongersmai
based on biological character. Samples were collected from two slaughterhouse
aided by catcher from Rantau Prapat city and Langkat regency. Parameters
measured in this research were sex ratio, morphometery, and comparison of adult
and juvenil individu of P. brongersmai. Total samples of P. brongersmai in this
research was 541 snakes which divided into 269 male and 272 female. Sex ratio
of male versus female from two different place showed different results, which
was 1 : 0,66 from Langkat and 1 : 0,96 from Rantau Prapat. Total samples sex
ratio was declared by 0,98 : 1 for male versus female. Morphometrical
measurement showed significant result from male and female. Adult female P.
brongersmai found in this study was 264 individu while juvenile only 8 individu.
Multivariate analysis showed that there was a significant result between female
and male in terms of correlation between morphology and anatomy variables.
Correlation analysis showed tight correlation between weight and stomach width
variabl with, quality of fat deposits in female and relevant SVL may be predicted
under linear regression model but not applicable to male. In practical means,
harvesting of female P. brongersmai should be considered or limited between SVL
of 132,98 - 159,37 cm to sustain the population in the wild. Ular sanca darah merah atau P. brongersmai merupakan ular yang tinggi tingkat
eksploitasinya di Sumatera Utara. Tingginya permintaan atas kulit dari ular ini
sebagai salah satu komoditas ekspor Indonesia telah mengakibatkan
penangkapannya di alam menjadi prioritas utama. Penelitian ini mengkaji
karakteristik individu P. brongersmai yang terdapat di alam berdasarkan sifat
biologinya. Pengumpulan sampel ular dilakukan di dua tempat yaitu di Kota
Rantau Prapat dan Kabupaten Langkat. Parameter yang dikaji meliputi rasio
kelamin, morfometri dan perbandingan individu betina dewasa dengan juvenil.
Total sampel P. brongersmai dalam penelitian ini sebanyak 541 individu yang
terbagi atas 269 jantan dan 272 betina. Rasio kelamin jantan dan betina dari kedua
tempat menunjukkan hasil yang berbeda yaitu 1 : 0,66 di Kabupaten Langkat dan
0,98 : 1 di Kota Rantau Prapat. Rasio kelamin total sampel ialah sebesar 0,98 : 1
untuk jantan banding betina. Hasil pengukuran morfometri menunjukkan hasil
yang signifikan antara jantan dan betina. Individu betina dewasa yang ditangkap
sebanyak 264 individu dan hanya ditemukan 8 juvenil. Hasil analisis multivariat
menunjukkan hasil beda nyata antara individu jantan dan betina terkait hubungan
antar peubah morfologi dan anatomi yang dibandingkan. Melalui peubah berat
dan lebar perut, ditemukan adanya hubungan erat dengan kualitas/ besaran lemak
pada individu betina dan prediksi SVL yang relevan dapat dilakukan pada
individu betina namun tidak berlaku pada individu jantan. Secara praktikal,
penangkapan individu betina diluar panjang SVL 132,98 - 159,37 cm dapat
menjaga kelestarian populasi P. brongersmai di alam