Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Bagi Pemenang Lelang Berdasarkan Putusan Mahmakah Agung No. 251/K/TUN/2016
View/ Open
Date
2018Author
Vinola, Vini
Advisor(s)
Ginting, Budiman
Sutiarnoto
Nasution, Faisal Akbar
Metadata
Show full item recordAbstract
Lelang merupakan cara penjualan barang yang terbuka untuk umum
dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin meningkat
atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului dengan
pengumuman lelang. Setiap pelaksanaan lelang, pejabat lelang atau juru lelang
merupakan pejabat umum yang membuat akta otentik berdasarkan undang-undang
di wilayah kerjanya, dalam hal ini yaitu akta risalah lelang. Akta risalah lelang
memuat erlindungan hukum terhadap pemenang lelang berarti adanya kepastian
hukum hak pemenang lelang atas barang yang dibelinya melalui lelang,
memperoleh barang dan hak kebendaan atas barang yang dibelinya atau dengan
kata lain pemenang lelang dapat menguasai objek lelang yang telah dimilikinya
secara yuridis maupun secara materiil. Perumusan dalam penelitian ini yaitu
bagaimanakah kekuatan hukum pelaksanaan lelang terhadap pihak kreditor
debitor dan pihak ketiga sebagai pemenang lelang yang beritikad baik,
bagaimanakah Kepastian Hukum terhadap hak yang melekat pada pemenang
lelang yang diperoleh dari akta risalah lelang atas objek lelang dan bagaimana
Pertimbangan Hukum Majelis Hakim dalam memutuskan perkara pemenang
lelang terkait kepemilikan tanah karena lelang objek hak tanggungan.
Jenis penelitian tesis ini menggunakan penelitian hukum normatif, yang
bersifat deskriptif analitis, dimana pendekatan terhadap permasalahan dilakukan
dengan mengkaji ketentuan perundang-undangan yang berlaku perlindungan
hukum bagi pemenang lelang.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kreditor memiliki kewenangan
dalam melaksanakan eksekusi dan penjualan objek jaminan hak tanggungan yang
telah dieksekusi melalui badan lelang apabila debitor telah dinyatakan lalai
(wanprestasi) dalam pelaksanaan pembayaran hutang-hutangnya kepada kreditor.
Risalah Lelang merupakan akta autentik yang digunakan penjual/pemilik barang,
pembeli dan Pejabat Lelang untuk mempertahankan dan melaksanakan hak dan
kewajibannya serta mempunyai kekuatan pembuktian sempurna sesuai dengan
Pasal 1 angka 32 Peraturan Menteri Keuangan Indonesia Nomor 27
/PMK.06/2016 dan dengan Akta Risalah Lelang Tersebut dapat digunakan oleh
Pemenang Lelang untuk melakukan Pendaftaran Tanah yang telah dibelinya
melalui Lelang. Tanah milik penggugat AL yang diperoleh melalui pembelian
lelang pada badan lelang negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dalam putusan Mahkamah Agung No. 251K/TUN/2016 tersebut
adalah bahwa kantor pertanahan Kabupaten Kampar dipandang lalai
melaksanakan kewenangannya dengan tidak berpedoman kepada ketentuan
hukum yang berlaku dalam penerbitan sertipikat hak milik berdasarkan PP No.
10 Tahun 1961 dan PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran tanah. Auction is the way to sell goods publicly by offering a written form and/or
orally which is inclining or declining the highest price. It is usually preceded by
an auction announcement. In every auction implementation, the auctioneer is a
public official who makes an authentic deed, the Deed of Auction Letter, based on
law in his working area. It contains legal protection for an auction winner so that
there is legal certainty of the auction winner on something he has bought through
an auction; in other words, an auction winner can control the auction object and
has the property right of the object he has owned, either judicially or materially.
The research problems are as follows: how about the legal force of the auction
implementation on creditor, debtor, and the third party as an auction winner who
has good faith, how about the legal certainty of an auction winner’s right from the
auction letter on the auction object, and how about the Panel of Judges’ legal
consideration in handing down the verdict which accepts an auction winner
concerning land ownership due to hypothecation as the auction object.
The research used juridical normative and descriptive analytic method.
The approach to the research problems is done by analyzing the prevailing legal
provisions on legal protection for auction winners.
The result of the research showed that a creditor has the authority to
execute and sell the collateral which been executed through auction body when
debtors default in paying off their debt to creditors. Auction Letter is an authentic
deed used by sellers/owners of goods, buyers, and auctioneers to maintain and
carry out their right and obligation and to have complete evidence according to
Article 1, figure 32 of the Decree of the Minister of Finance No. 27/PMK.06/2016,
and the Deed of the Auction Letter can be used by an auction winner to register
his land which he has bought through auction. The land owned by the plaintiff,
AL, obtained from buying it in the State auction according to the Supreme Court’s
Ruling No. 251K/TUN/2016 is that the management of the Land Office of Kampar
Regency is considered negligent in implementing their authority by not complying
with the guidelines to legal provisions in issuing ownership certificate based on
PP No. 10/1961 and PP No. 24/1997 on Land Registration.
Collections
- Master Theses (Notary) [2229]