Studi Deskriptif Tari Zapin Gambus Menari Karya Freidy Idris dan Musik Pengiringnya di Sanggar Melati Suci Kota Binjai

Abstract

Tulisan ini berjudul Studi Deskriptif Tari Zapin Gambus Menari Karya Freidy Idris Dan Musik Pengiringnya Di Sanggar Melati Suci Kota Binjai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tari Zapin Gambus Menari, makna gerak tari Zapin Gambus Menari, dan musik pengiringnya. Untuk menjawab pokok permasalahan tersebut penulis menggunakan teori weighted scale, dan teori membahas struktur gerak tari ialah teori morfologi struktural (Marthin dan Pesovar 1961). Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan melakukan /observasi, wawancara, dan perekaman. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini struktur tarinya mengacu pada gerak-gerak tari zapin yang masih terdapat di etnis Melayu, terdiri dari Tahto 1 (ragam pembuka), ragam gerak silat, ragam kuak, ragam gerak silat 2, ragam tahto 2, ragam mengepat, ragam pusing tengah, ragam lenggang rayuan, ragam zapin, ragam anak ayam patah, ragam patah, dan ragam penutup. Bebarapa gerak yang mengandung makna dalam tari Zapin Gambus Menari terdapat pada tahto 1 (ragam pembuka) gerak ini menandakan sikap menghormati dan rendah hati masyarakat Melayu, ragam gerak silat menandakan bahwa laki-laki pada masyarakat Melayu mampu melindungi perempuan, gerak kuak bermakna kesetiaan laki-laki dan perempuan masyarakat Melayu dalam menghadapi masalah dan rintangan, gerak shut memiliki makna untuk mendahulukan sikap adil dan sabar dengan keseimbangan, gerak tersipu malu bermakna hubungan antara laki-laki dan perempuan pada masyarakat Melayu memiliki batas-batas tertentu. Struktur musik pengiring pada tari Zapin Gambus Menari yaitu: (a) tangga nada diatonis Bb (ditambah nada es) Mayor, (b) nada dasar Bb, (c) wilayah nada 8 ½ laras atau 1700 sent, (d) paling banyak menggunakan nada G dan paling sedikit menggunakan nada F, (e) interval yang paling banyak digunakan adalah 1P, 2M, dam 2m, (f) Pola kadensa menggunakan rangkaian nada menuju nada akhir G dan D, (g) kontur yang digunakan adalah ascending, descending, conjuct, disjuct, static.