Show simple item record

dc.contributor.advisorTakari, Muhammad
dc.contributor.advisorFadlin
dc.contributor.authorHutapea, Reinhard Pangondian
dc.date.accessioned2019-01-14T01:47:27Z
dc.date.available2019-01-14T01:47:27Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10480
dc.description.abstractSkripsi sarjana ini berjudul “Analisis Struktur Melodi dan Makna Tekstual Dedeng Memanggil Angin Pada Etnik Melayu Langkat di Desa Teluk Bakung.” Nyanyian ini merupakan salah satu musik vokal yang berasal dari etnik Melayu Langkat yang berfungsi sebagai sarana komunikasi kepada Tuhan melalui mambang agar para nelayan yang ingin pergi ke laut diberikan angin sehingga dengan harapan, perahu yang dikembangkan layar ditiup oleh angin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dua masalah pokok: (1) bagaimana struktur melodi dedeng, (2) apa makna tekstual dari dedeng sehingga menjadi salah satu ungkapan komunikasi kepada roh-roh penguasa alam. Untuk mengkaji pokok masalah pertama, digunakan teori description of musical vcopositions oleh Nettl ditulis kedalam buku yang berjudul Theory and Method in Ethnomusicology yang menjelaskan delapan poin yang harus diperhatikan dalam mendeskripsikan musik setelah itu, untuk mendukung teori tersebut penulis mengkombinasikan metode weighted scale (bobot tangga nada) dari Malm. Selanjutnya untuk menguraikan pokok masalah kedua penulis menggunakan teori semiotika yang dikemukakan oleh Sudjiman dan Zoest yang menyatakan bahwa, semiotika berarti tanda atau isyarat dalam suatu sistem lambang yang lebih besar. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengerjakan tulisan ini adalah metode deskriptif-komperatif yang artinya, di dalam penelitian ini akan dipetakan dan dipelajari berbagai hal termasuk masalah-masalah dalam suatu masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi tertentu termasuk, tentang hubungan kegiatan, sikap-sikap, pandangan serta, proses yang sedang berlangsung dan berpengaruh dari suatu fenomena. Di dalam kerja laboratorium penulis mengumpulkan data mulai dari wawancara, dokumentasi dan, perekaman diuraikan secara rinci, detail dan ditafsirkan dengan pendekatan emik dan etik. Dedeng memanggil angin yang dinyanyikan oleh salah satu narasumber bernama H.M. Yunus Tampubolon berupa free rhythm yang memiliki sebelas nada yang di antaranya dua nada rendah dan dua nada oktaf. Struktur pada dedeng memanggil angin yaitu: A-B-B1-C. Pada bagian A sebagai pembuka lagu/intro sedangkan B dan B1 masuk kedalam bait pertama dan bait kedua meskipun ada beberapa pengulangan terhadap melodi tersebut tetapi, mempunyai sedikit perbedaan diantara keduanya dan pada bagian C merupakan bait tiga dan empat sekaligus sebagai penutup. Syair ini menceritakan tentang keinginan seorang nelayan yang ingin mencari ikan sinangin yang merupakan incaran para nelayan didalam pencariannya, seorang nelayan melantunkan syair dedeng yang ditunjukan kepada mambang agar segala aktivitasnya dilaut diberikan kelancaran serta sampai pulangnya mendapat hasil yang melimpah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectDedeng Memanggil Anginen_US
dc.subjectNelayanen_US
dc.subjectStruktur Melodien_US
dc.subjectMakna Teksen_US
dc.titleAnalisis Struktur Melodi dan Makna Tekstual Dedeng Memanggil Angin pada Etnik Melayu Langkat di Desa Teluk Bakungen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140707019en_US
dc.identifier.submitterAkhmad Danil
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record