• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Chinese Literature
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Chinese Literature
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perbandingan Bahasa Hokkien dengan Bahasa Karo : Istilah Kekerabatan

    棉兰闽南语与卡罗语比较分析:亲属敬称 Mián Lán Mǐnnán Yǔ Yǔ Kǎ Luó Yǔ Bǐjiào Fēnxī: Qīnshǔ Jìngchēng

    View/Open
    Fulltext (2.150Mb)
    Date
    2017
    Author
    Colia, Ledy Hawila Br Sembiring
    Advisor(s)
    Sembiring, Matius C.A
    Ayuningtias, Niza
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    The tittle of the thesis is “Perbandingan Bahasa Hokkien dengan Bahasa Karo: Istilah Kekerabatan. The purpose isto explain about kinship which is found in Hokkien society and Karo society that live in Berastagi. In collected and analyzed the data, the writer used qualitative data analysis method of Miles and Huberman model. From the results of the research, it was found that Karo society have a kinship system called” Merga Silima, Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh” which is used as a rules in carring out the daily life, especially carring out the traditional ceremonies and if they do a ritual, they will implemented the rules which is already exist and always change it accordance with development of the era.
     
    Judul skripsi ini adalah “Perbandingan Bahasa Hokkien dengan Bahasa Karo: Istilah Kekerabatan”. Skripsi ini menjelaskan mengenai istilah kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat Hokkien dan masyarakat Karo yang tinggal di Berastagi. Dalam mengumpulkan dan menganalisis data peneliti menggunakan metode penelitian analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa masyarakat Karo memiliki sistem kekerabatan yang disebut dengan “Merga Silima, Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh” yang dijadikan sebagai aturan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari khususnya saat melaksanakan upacara adat, sedangkan masyarakat Tionghoa Hokkien tidak memiliki sistem kekerabatan yang dijadikan sebagai aturan dalam upacara adat dan jika dalam melaksanakan suatu ritual dilaksanakan dengan aturan-aturan yang sudah ada dan selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10540
    Collections
    • Undergraduate Theses [323]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV