| dc.description.abstract | Diabetes melitus merupakan penyakit pembunuh urutan ketiga di Indonesia, di tahun 2017 penderitanya sudah mencapai 10 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2030 akan mencapai 21,3 juta jiwa, di Kecamatan Tanah Jawa penderitanya sudah mencapai 609 jiwa. Pada umumnya penyakit diabetes merupakan penyakit yang lebih identik dengan masyarakat perkotaan,namun di tanah jawa angka penderita diabetesnya tergolong cukup tinggi, padahal kecamatan tersebut masih berbentuk desa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena produksi dan distribusi penyakit diabetes yang ada di Kecamatan Tanah Jawa serta untuk mengetahui determinan sosial yang menentukan atau menyebabkan seorang pasien penderita diabetes memilih jenis pengobatan anatara modern dan tradisional.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat memperoleh informasi atau data yang lebih mendalam.Teknik pengumpulan data yang dilakukan ada dua macam yaitu primer dan sekunder.Teknik pengumpulan data primer menggunakan metode observasi dan wawancara, sedangkan teknik pengumpulan data sekunder menggunakan metode studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes di Kecamatan Tanah Jawa terkena penyakit diabetes diakibatkan oleh penyebab-penyebab sosial, adapun fenomena distribusi penyakit diabetes yaitu munculnya pusat ragam pangan mengakibatkan gaya hidup masyarakat menjadi lebih konsumtif, kebiasaan minum dan pangan manis, jenis pekerjaan non fisik, shif/jam kerja malam yang mengakibatkan kurangnya waktu tidur. Kemudian adapun fenomena produksi penyakit diabetesnya yaitu masih mewarisi pola makan yang lebih banyak mengonsumsi nasi (karbohidarat) dari pada lauk, munculnya penyakit pada usia 30an karena kebiasaan-kebiasaan tidak sehat, jarang berolahraga, obesitas, kurang tidur dan sering begadang. Sedangkan untuk determinan sosial pasien memilih jenis pengobatan antara tradisional dan modern hasil penelitiannya sebagai berikut, adapun determinan sosial pasien memilih jenis pengobatan tradisional yaitu karena kulture/budaya, keadaan ekonomi dan sosialisasi informasi. Determinan sosial pasien memilih jenis pengobatan modern yaitu karena adanya trust (kepercayaan), kepemilikan modal (finansial) dan karena pengetahuan mengenai pengobatan modern. | en_US |