Show simple item record

dc.contributor.advisorSyaifuddin
dc.contributor.authorSyaroh, May
dc.date.accessioned2019-01-18T02:47:47Z
dc.date.available2019-01-18T02:47:47Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10631
dc.description.abstractPenelitian ini merupakan penelitian tentang upacara mengayunkan anak etnik Melayu Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara yang ditinjau dari kajian semiotika. Upacara mengayunkan anak adalah salah satu bentuk upacara tradisi dan merupakan bentuk rasa syukur orang tua kepada Allah SWT atas kelahiran anak tesebut dengan mengundang para kerabat yang ada. Penulis menggunakan teori semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce dalam mengkaji skripsi ini. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam upacara mengayunkan anak yang ada pada etnik Melayu Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara terdapat 21 simbol yaitu : ayunan, kain warna-warni, rebana, tepung tawar, beras putih, beras kuning, bertih,bunga rampai, tepung beras, mangkuk putih, irisan jeruk purut, daun kalinjuhang, tangkai pohon pepulut, daun gandarusa, daun jejerun, daun sepenuh, daun sedingin, pohon sambau, gunting, balai, cenderamata. Adapun nilai-nilai yang terdapat dalam upacara mengayunkan anak adalah sebagai berikut : Nilai estika, Nilai agama, Nilai budaya, Nilai moral, dan Nilai solidaritas.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectMengayunkan Anaken_US
dc.subjectEtnik Melayu Kualuhen_US
dc.subjectKajian Semiotikaen_US
dc.titleUpacara Mengayunkan Anak Etnik Melayu Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara : Kajian Semiotikaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM130702028en_US
dc.identifier.submitterAkhmad Danil
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record