Analisis Polisemi Verba Suru dalam Majalah Nipponia Edisi 29 Tahun 2004
2004 Nen 29 Go No Nipponia No Zasshi Ni Okeru “Suru” To Itta Doushi No Tagigo No Bunseki
Abstract
Terdapat banyak jumlah verba dalam bahasa Jepang, termasuk di dalamnya verba yang memiliki makna lebih dari satu (polisemi).Salah satu verba yang berpolisemitersebut adalah suru.Penulis memilih judul “Analisis Polisemi Verba Suru dalam Majalah Nipponia Edisi 29 Tahun 2004“ ini karena penulis tertarik untuk membahas polisemi suru dan karena masih banyak pelajar bahasa Jepang yang belum memahami polisemi.Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian mengenai makna verba suru. Masalah yang dianalisis dalam penelitian adalah apa saja polisemi verba suru dan bagaimana klasifikasi makna verba suru dalam kalimat bahasa Jepang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan polisemi verba suruserta mengetahui klasifikasi maknanya dalam kalimat bahasa Jepang. Suru dalam skripsi ini dianalisis berdasarkan konteks situasi, tujuan, waktu, tempat, objek, dan bahasa. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori Moriyama Shin.
Berdasarkan analisis dapat ditarik kesimpulan yaitu dari dua puluh kata suru yang di analisis dari cuplikan kalimat maupun percakapan dalam majalah nipponia edisi 29 tahun 2004 terdapat delapan makna yang berbeda- berbeda. Makna suru yang terdapat dalam dua puluh cuplikan adalah enam makna melakukan perbuatan, empat makna untuk, tiga makna mempunyai, tiga makna merawat, satu makna menjadi, satu makna kebetulan, satu makna memilih/ memutuskan, satu makna bermain. Dalam analisis verba surudiperoleh makna dasar, makna turunan primer dan makna turunan sekunder.Makna dasar disebut dengan kihon-gi merupakan makna asli yang dimiliki oleh suatu kata.Makna turunan primer adalah makna utama yang merupakan perluasan dari makna dasar. Makna turunan sekunder adalah defenisi makna dasar, makna utama, serta makna perluasan dari makna turunan primer. Makna dasar tersebut adalah satu cuplikan bermakna melakukan perbuatan. Empat cuplikan makna turunan primer bermakna kebetulan, memilih, berubah menjadi dan bermain; dan makna turunan sekunder adalah satu cuplikan bermakna untuk, menjaga/merawat, dan mempunyai. 要旨
多義語の分析
ようし 2004年29号のNIPPONIAの 雑誌における「する」といった動詞の た ぎ ご ぶ ん せ き
日本語では動詞の種類がたくさんあって、その一つは多義語である。その多義語の一つのでは「する」という動詞である。筆者がこの「2004年29号のニッポニアの雑誌における「する」といった動詞の多義語の分析」問題を選んだのは「する」といった多義語の調査する興味があって、たくさん日本語の学生も多義語をよく理解していないからである。だから、本研究では「する」の動詞の意味分析を行う。 本研究ほんけんきゅうでぶんせき分析された問題は日本語の文章に「する」といった多義後たぎごは何か、日本語の文章に「する」という意味のぶんるい
この論文に「する」は使用された分析は分類はどうかのことである。本研究の目的は日本語の文章に「する」といった動詞の多義語のことと意味の分類を知るため である。
状じょうきょう況、目的、時間、場所、対ついぞう
分析した結果は2004年の29号のNIPPONIAの雑誌に二十の「する」の言 葉から八の違い意味が見つかれた。その意味で六つの意味は「あることを行う」、四つの意味「あるものを目的に使う」、三つ の意味は「持つ」、「ある状態に育てる」、一つの意味は「状態に変える」、「感覚かんかく・しょうじょう
分析した「する」の動詞は症状が感じられる」、「決めて一つを選ぶ」、「遊ぶ」、である。
基本義きほんぎ、いちじはせいぎ一次派生義、二次派生義にじはせいぎの意味があった。基本儀とは単語のげんぎ原義である。一次派生義いちじはせいぎはきほんぎ基本儀から一拡張いちかくちょうした主要な語義である。にじはせいぎ二次派生義は主要な語義、すなわち基本儀きほんぎ、およびいちじはせいぎ一次派生儀から一拡張いちかくちょうしたごぎ語義である。基本義は「あることを行う」という意味である。一次派生義の意味は四つある。「感覚かんかく・しょうじょう症状が感じられる」、「決めて一つを選ぶ」、「状態に変える」、「遊ぶ」である。ニ次派生義の意味は一つの意味「あるものを目的に使う」、「ある状態に育てる」、「持つ」である。
Collections
- Undergraduate Theses [525]