Perbandingan Pemberian Sevoflurane dan Propofol Terhadap Gangguan Fungsi Kognitif Pascaoperasi Tulang Belakang Menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE)
Comparison of Sevoflurane and Propofol Administration on Postoperative Cognitive Dysfunction in Spinal Surgery Using the Mini-Mental State Examination (MMSE)

Date
2025Author
Lambas, Isak
Advisor(s)
Irina, Rr. Sinta
Bangun, Chrismas G.
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang: Gangguan fungsi kognitif pascaoperasi atau Postoperative Cognitive Dysfunction (POCD) merupakan komplikasi yang dapat terjadi setelah anestesi umum, terutama pada pasien yang menjalani operasi besar seperti operasi tulang belakang. Propofol dan sevoflurane adalah dua agen anestesi yang sering digunakan, namun efeknya terhadap fungsi kognitif pascaoperasi masih menjadi perdebatan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbedaan pemberian sevoflurane dan propofol terhadap gangguan fungsi kognitif paska bedah operasi tulang belakang menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE).’
Metode: Penelitian ini menggunakan desain komparatif dengan pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pasien yang menjalani operasi tulang belakang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menerima anestesi dengan propofol dan kelompok yang menerima sevoflurane. Skor MMSE dievaluasi sebelum operasi dan pada berbagai interval waktu pascaoperasi. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik untuk menentukan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam perubahan skor MMSE antara kelompok propofol dan sevoflurane. Pada hari ke-7 pascaoperasi, kejadian POCD lebih banyak ditemukan pada kelompok sevoflurane (60%) dibandingkan dengan kelompok propofol (10%). Selain itu, parameter hemodinamik menunjukkan perbedaan kecil antara kedua kelompok, dengan rerata tekanan darah dan frekuensi nadi yang relatif stabil selama prosedur.
Kesimpulan: Sevoflurane memiliki efek yang lebih besar terhadap penurunan fungsi kognitif pascaoperasi dibandingkan dengan propofol. Oleh karena itu, pemilihan agen anestesi harus mempertimbangkan risiko POCD, terutama pada pasien dengan faktor risiko kognitif.
Collections
- Master Theses [177]