Deteksi Anomali Hasil Pilkada di Kabupaten Batu Bara Menggunakan Algoritma Dbscan

Abstract

Perbedaan signifikan antara hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei independen dengan hasil akhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dapat menjadi indikasi adanya anomali dalam data pemilihan. Penelitian ini mengusulkan sebuah sistem deteksi anomali untuk menganalisis diskrepansi antara hasil resmi KPU dan data survei pada Pilkada di Kabupaten Batu Bara. Dengan menerapkan algoritma Density-Based Spatial Clustering of Applications with Noise (DBSCAN) pada fitur deviasi relatif yang telah dinormalisasi menggunakan RobustScaler, sistem ini dirancang untuk mengidentifikasi kecamatan dengan pola yang tidak wajar. Hasil analisis berhasil mengisolasi 6 dari 12 kecamatan sebagai anomali statistik, yang menunjukkan karakteristik deviasi bervariasi baik yang terfokus pada calon tertentu maupun yang lebih merata. Terlihat di Kecamatan Nibung Hangus dan Tanjung Tiram. Kedua wilayah ini dicirikan oleh magnitudo deviasi yang luar biasa tinggi melampaui 0.7 pada minimal dua dari tiga kontestan. Validasi visual melalui Principal Component Analysis (PCA) secara efektif mengonfirmasi keterpisahan spasial anomali ini dari klaster data normal, yang menegaskan potensi metode ini sebagai alat bantu objektif untuk pengawasan pemilu.