Show simple item record

dc.contributor.advisorMutiara, Erna
dc.contributor.authorPutri, Zsazsa Callista Prayetno
dc.date.accessioned2025-07-25T01:52:25Z
dc.date.available2025-07-25T01:52:25Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/107335
dc.description.abstractStunting merupakan kondisi terhambatnya tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh gizi buruk jangka panjang, infeksi berulang, dan minimnya stimulasi perkembangan. Kondisi ini sangat rentan dialami oleh balita, yaitu anak berusia kurang dari lima tahun. Dampaknya tidak hanya pada kesehatan dan kelangsungan hidup anak di masa depan, tetapi juga pada potensi sosial ekonomi Indonesia dan pencapaian target pembangunan nasional serta internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan serta mengelompokkan kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan indikator kerawanan stunting yang ditinjau dari 16 indikator yaitu calon pengantin perempuan anemia (X1), calon pengantin perempuan gizi kurang (X2), BBLR (X3), balita gizi kurang (X4), diare pada balita yang dilayani (X5), imunisasi dasar lengkap (X6), indeks ketahanan pangan (X7), pemberian ASI eksklusif (X8), bayi baru lahir mendapat inisiasi menyusu dini (X9), praktik cuci tangan pakai sabun (X10), akses sanitasi layak (X11), akses air minum layak (X12), persalinan di fasyankes (X13), pemberian vitamin A pada balita usia 6-59 bulan (X14), ibu hamil yang mengonsumsi tablet tambah darah (X15), dan penduduk miskin (X16). Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah data seluruh indikator kerawanan stunting pada Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan Indeks Ketahanan Pangan tahun 2023. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah k-means dan diinterpretasikan kedalam bentuk peta. Dari hasil analisis diperoleh bahwa pengelompokan 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara membentuk 3 cluster, yaitu cluster 1 dengan kategori tingkat kerawanan stunting tinggi memiliki anggota sebanyak 7 kabupaten/kota, cluster 2 dengan kategori tingkat kerawanan stunting rendah memiliki anggota sebanyak 12 kabupaten/kota, cluster 3 dengan kategori tingkat kerawanan stunting sedang memiliki anggota sebanyak 14 kabupaten/kota. Disarankan bagi pemerintah dan instansi terkait dapat memberikan intervensi yang lebih tepat sasaran kepada seluruh masyarakat di kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara dalam upaya menangani permasalahan stunting.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectClusteren_US
dc.subjectk-meansen_US
dc.subjectpemetaanen_US
dc.subjectkerawananen_US
dc.subjectstuntingen_US
dc.titlePemetaan dan Pengelompokan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Tingkat Kerawanan Stunting Pada Balita Menggunakan Analisis Cluster Non Hierarki K-Meansen_US
dc.title.alternativeMapping and Grouping of Districts/Cities in North Sumatera Province Based on The Levels of Vulnerability to Stunting in Toddlers Using Non-Hirearchy K-Means Cluster Analysisen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM211000298
dc.identifier.nidnNIDN0026086404
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI13201#Kesehatan Masyarakat
dc.description.pages121 Pagesen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US
dc.subject.sdgsSDGs 2. Zero Hungeren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record