Analisis Pragmatik Terhadap Cerita Novel “Cinderella Teeth” Karya Sakaki Tsukasa
Sakaki Tsukasa No Sakuhin “Cinderella Teeth” Shousetsu Nohanashi Ni Tsuite No Puragumatiku No Bunseki
Abstract
Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang menarik untuk dibahas. Hal ini dikarenakan dalam sebuah novel pengarang akan memberikan pesan kepada pembaca untuk memahami makna kehidupan. Pesan tersebut bisa berupa pesan moral, pendidikan atau pengajaran tentang sifat baik dan buruk manusia yang digambarkan melalui cerita. Selain itu, novel juga berfungsi sebagai media hiburan.
Salah satu novel yang menyampaikan pesan berupa pengajaran kehidupan kepada pembaca adalah novel yang berjudul “Cinderella Teeth”. Novel “Cinderella Teeth” adalah salah satu karya Sakaki Tsukasa. Novel ini menceritakan seorang tokoh utama bernama Saki. Saki dikisahkan memiliki trauma dokter gigi sejak kanak-kanak. Dia selalu menutupi masalah traumatiknya dari orang lain. Karena itu, ibunya khawatir kalau trauma Saki tidak akan sembuh. Kemudian, ibunya yang sudah mendapat pengaruh budaya keterbukaan masyarakat barat, mendorong Saki bekerja di klinik gigi untuk menyembuhkan traumanya. Ketika sudah bekerja, Saki pun memahami bagaimana kedokteran gigi. Perlahan ketakutan Saki pada dokter gigi hilang. Saki mau melakukan perawatan gigi. Kemudian, trauma Saki terhadap dokter gigi pun sembuh.
Berdasarkan cerita dalam novel ini, pengarang ingin memberikan pembelajaran kepada pembaca mengenai bagaimana mengantisipasi kondisi traumatik tokoh Saki. Pengarang Sakaki Tsukasa menggambarkan para tokoh ceritanya berdasarkan kehidupan peradaban barat (budaya barat). Budaya barat yang dimaksud adalah budaya terbuka dalam menceritakan masalah yang dialami pada orang lain.
Orang-orang Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Inggris selalu menceritakan masalah yang mereka alami dengan orang lain. Dengan demikian, orang lain dapat membantu menghadapi masalah tersebut. Orang Jepang malah sebaliknya, orang Jepang sangat tertutup dan tidak ingin masalahnya diketahui orang lain. Dalam novel ini, pengarang ingin merubah pola pikir masyarakat Jepang yang tertutup agar mencontoh pola pikir masyarakat barat. Pertama, ibu yang terbuka dengan masalah traumatik dokter gigi anaknya. Kedua, sikap empati yang ditunjukkan seorang dokter gigi kepada Saki agar mau menceritakan masalah traumatiknya. Ketiga, sikap keterbukaan Saki menceritakan masalah traumatiknya terhadap dokter gigi dengan orang lain.
Dalam menganalisis novel “Cinderella Teeth” penulis menggunakan teori pragmatik oleh Abrams. Pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca. Tujuan tersebut dapat berupa pendidikan, moral, budaya dan lain-lain yang dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai yang terdapat dalam novel “Cinderella Teeth” sebagai berikut: pertama, sikap keterbukaan dari seorang ibu yang seharusnya menutupi masalah traumatik anaknya merupakan suatu sikap yang mendapat pengaruh kebudayaan barat. Hal ini dapat diketahui dari sikap seorang ibu yang mendorong Saki bekerja di klinik gigi agar traumatik terhadap dokter giginya sembuh. Kedua, Tekad kuat yang timbul dari seorang tokoh cerita Saki merupakan dampak dari sikap keterbukaan kepada orang lain. Ketiga, Sikap keterbukaan dari tokoh cerita Saki yang menimbulkan sikap empati dari dokter dan para staff di klinik. Dengan adanya sikap empati dari dokter dan para staff, Saki memiliki keberanian untuk memeriksakan giginya. Keempat, Sikap berani dan kerja keras yang timbul dari seorang tokoh cerita (Saki) akibat dari adanya sikap keterbukaan.
Dengan demikian, Novel “Cinderella Teeth” karya Sakaki Tsukasa jika dilihat dari segi pragmatik merupakan novel yang baik. Karena banyak memberikan pembelajaran bagi diri penulis maupun pembaca dalam menghadapi masalah kehidupan yang sama. Selain itu, novel ini juga menunjukkan bahwa sikap keterbukaan akan menimbulkan rasa kepedulian terhadap apa yang dialami orang lain. Rasa kepedulian terhadap orang lain tersebut akan menimbulkan solusi sebagai alat penyelesaian masalah. Kemudian, sikap tertutup hanya akan menjadikan ketakutan tersebut semakin bertambah kuat dan lebih menakutkan.
Collections
- Undergraduate Theses [525]