dc.description.abstract | Skripsi ini membahas tentang campur kode yang terdapat dalam lirik lagu
Kiss The Baby Sky karya Tohoshinki. Campur kode adalah suatu keadaan dimana
pembicara mencampurkan dua bahasa ke dalam pembicaraannya. Campur kode
sendiri hampir memiliki kemiripan dengan alih kode dimana keduanya
menggunakan bahasa asing ke dalam pembicaraannya. Alih kode adalah keadaan
dimana pembicara mengganti bahasa sesuai dengan situasi. Campur kode tidak
hanya ditemukan di dalam percakapan sehari-hari, tetapi dapat juga ditemukan
dalam lirik lagu. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lirik lagu
yang terdapat pada lagu Kiss The Baby Sky yang dipopulerkan oleh grup Tohoshinki.
Tohoshinki adalah boyband yang berasal dari Korea yang bekerja di bawah
naungan SM Entertainment, saat ini Tohoshinki terdiri dari 2 member, yaitu Max
Changmin dan U-Know Yunho, dulunya boyband ini beranggotakan 5 orang
dimana 3 personilnya Kim Jaejoong, Xiah Junsu dan Park Yoochun memutuskan
untuk berpisah dari Tohoshinki pada tahun 2010 dan membentuk grup baru
bernama JYJ. Lagu Kiss The Baby Sky sendiri ditulis oleh Park Yoochun dan dirilis
pada tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan jenis campur
kode apa saja yang terdapat dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky karya Tohoshinki
dan (2) Mendeskripsikan penyebab terjadinya campur kode dalam lirik lagu Kiss
The Baby Sky karya Tohoshinki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif, metode yang digunakan untuk menguraikan dan
menjelaskan mengenai kata-kata yang terdapat dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky
karya Tohoshinki dan untuk pengumpulan data menggunakan metode simak, karena pengumpulan data dilakukan dengan melihat lirik lagu dan mendengarkan
lagu, lalu menganalisa bagian dari lirik lagu yang mengandung unsur campur kode.
Teori yang digunakan yaitu teori sosiolinguistik, bilingualisme dan campur
kode. Sosiolinguistik yaitu ilmu yang mengkaji bahasa dan masyarakat serta
mempelajari ciri dan fungsi berbagai bahasa. Bilingualisme adalah kemampuan
penutur menguasai dua bahasa atau lebih dalam komunikasinya. Sedangkan campur
kode adalah keadaan berbahasa dimana pembicara mencampurkan dua bahasa atau
lebih di dalam komunikasinya. Campur kode sendiri memiliki 2 jenis, yaitu campur
kode ke luar (outer code mixing) dan campur kode ke dalam (inner code mixing).
Sedangkan untuk wujudnya, campur kode memiliki 4 jenis, yaitu penyisipan unsur
berwujud kata, frasa, klausa, dan pengulangan kata. Seseorang menggunakan
campur kode bisa disebabkan oleh hal seperti berikut : (1) Kesantaian atau situasi
formal, (2) Tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang dipakai dan (3)
Pembicara ingin menunjukkan keterpelajarannya.
Lagu Kiss The Baby Sky dirilis pada tahun 2009 dengan judul single “Kiss
The Baby Sky/Wasurenaide/Bolero”. Lagu ini sendiri berisikan tentang perpisahan
pria dan wanita, dalam lagu Kiss The Baby Sky diceritakan bahwa si pria berusaha
untuk menyemangati si wanita agar terus semangat menjalani hidup masing-masing
dan maju ke depan, karena si pria yakin suatu saat mereka pasti akan bertemu lagi.
Walaupun keseluruhan lirik berisikan tentang cinta dan menyemangati, sebenarnya
dasar penulis lagu membuat lagu ini adalah karena si penulis merasakan adanya
‘jembatan yang tidak terlihat’ antara fans dan member Tohoshinki. Maksud penulis
adalah walaupun mereka terpisah, perasaan antara fans dan member akan selalu bersatu. Hal ini memang tergambar dalam Tohoshinki itu sendiri, dimana beberapa
bulan setelah lagu ini dirilis 3 dari 5 member Tohoshinki memutuskan untuk keluar
dari Tohoshinki, termasuk si penulis lagu Park Yoochun.
Dari hasil penelitian ditemukan hanya terdapat satu jenis campur kode, yaitu
campur kode ke luar (outer code mixing), sedangkan campur kode ke dalam (inner
code mixing) tidak ditemukan karena tidak terdapat jenis seperti dialek Kansai,
Osaka, dan lain-lain. Penulis lagu hanya menggunakan bahasa Jepang baku.
Sedangkan untuk wujud campur kode terdapat 3 wujud campur kode, yaitu
penyisipan unsur berwujud frasa, klausa dan pengulangan kata, tidak ditemukan
penyisipan unsur berwujud kata. Dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky juga
ditemukan 7 contoh campur kode, yaitu : (1) 5 penyisipan unsur berwujud frasa,
frasa yang terdapat dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky sendiri hanya ada frasa
nomina, (2) 1 penyisipan unsur berwujud klausa dan (3) 1 penyisipan unsur
berwujud pengulangan kata. Faktor penyebab terjadinya peristiwa campur kode
dalam lirik lagu Kiss The Baby Sky adalah: (1) Faktor kesantaian, (2)
Menyelaraskan dengan nada, (3) Faktor kesengajaan, (4) Penulis tidak menemukan
ungkapan yang tepat dalam bahasa Jepang dan (5) Penulis ingin menegaskan
maksud dari setiap baitnya. | en_US |