dc.description.abstract | Metal-porcelain restoration on aesthetic zones often results in an “umbrella effect” due to its placements on subgingival for covering metal collar coping on the labio-marginal area. As for the effort to prevent that situation, collarless design on metal-porcelain restoration was indicated, yet it may decrease the fracture resistance of the restoration. This study aims to determine the effect of metal coping designs on the labio-marginal area against fracture resistance of metal-porcelain restoration. A maxillary central incisor typodont tooth was prepared and duplicated in order to obtain 24 metal analogs. Those metal teeth were then mounted into resin blocks coated with silicon paste on the root surface. Hence, the metal dies were obtained. Metal dies were then duplicated in order to obtain stone dies for fabricating metal-porcelain restorations with 4 metal coping designs on the labio-marginal area. Group A with full metal collar coping design, group B with modified metal collar coping design, group C with full metal collarless coping design, and group D with modified metal collarless coping design. A total of 24 samples of metal-porcelain restorations from four designs were fabricated and cemented on 24 metal dies. The measurement of fracture resistance was carried out by using universal testing machine Torsee UTM AMU-10, Tokyo, Japan) at a crosshead speed of 0.05 mm / minute. Loading point was placed 2 mm below the incisal edge of the palatal surface which was applied at an angle of 450 until the porcelain layer fractured. The statistical significance of fracture resistance values was tested at a significant level of 5% using one-way Anova and Post Hoc test. The mean value and standard deviation of fracture resistance is (2237.56 ± 183.83) N in group A; (1934.34 ± 152.81) N in group B; (2049.62 ± 162.58) N in group C; and (2146.15 ± 210.75) N in group D. Significant influence of fracture resistance on metal-porcelain restorations was found in all experimental groups (p <0.05) and there were significant differences between group A and B, and between group B and D (p <0.05). Based on the results of this study, it can be concluded that metal-porcelain restoration with modified metal collarless coping design has almost the same fracture resistance as the full metal collar coping design. Therefore, modified metal collarless coping design can be recommended for patients who are indicated to use metal-porcelain restoration as the final restoration of a prosthodontic treatment, provided the tooth preparation was performed by the dentist have a minimum reduction of 1.5 mm. | en_US |
dc.description.abstract | Restorasi logam-porselen pada zona estetik sering menyebabkan ”umbrella effect” akibat restorasi yang ditempatkan pada subgingiva untuk menutupi koping logam collar di daerah labio-marjinal. Adapun usaha untuk mencegah hal tersebut, yaitu dengan desain collarless pada restorasi logam-porselen, namun dapat menyebabkan ketahanan fraktur restorasi berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desain koping logam di daerah labio-marjinal terhadap ketahanan fraktur restorasi logam-porselen. Typodont gigi insisivus sentralis dipreparasi dan diduplikasikan untuk mendapatkan 24 analog logamnya. Gigi logam tersebut kemudian ditanam kedalam blok resin yang dilapisi pasta silikon pada permukaan akar, sehingga didapatkan dai metal. Dai metal kemudian dicetak untuk mendapatkan dai stone untuk pembuatan restorasi logam-porselen dengan empat desain koping logam pada daerah labio-marjinal. Kelompok A dengan desain koping logam collar penuh, kelompok B dengan desain modifikasi logam collar, kelompok C dengan desain koping logam collarless penuh, dan kelompok D dengan desain koping modifikasi logam collarless. Total 24 sampel restorasi logam-porselen dari empat desain tersebut dibuat dan disemenkan pada dai metal. Pengukuran ketahanan fraktur dilakukan dengan menggunakan universal testing machine Torsee UTM AMU-10, Tokyo, Japan) pada kecepatan crosshead 0,05 mm/menit. Penekanan berada pada posisi 2 mm dibawah ujung insisal dari permukaan palatal yang diaplikasikan pada sudut 450 sampai lapisan porselen mengalami fraktur. Signifikansi statistik dari nilai ketahanan fraktur diuji dengan tingkat signifikan 5% menggunakan one-way Anova dan uji Post Hoc. Nilai rerata dan standar deviasi dari ketahanan fraktur sebesar 2237,56 ± 183,83) N pada kelompok A; (1934,34 ± 152,81) N pada kelompok B; (2049,62 ± 162,58) N pada kelompok C; dan (2146,15 ± 210,75) N pada kelompok D. Pengaruh signifikan terhadap ketahanan fraktur restorasi logam-porselen terdapat pada seluruh kelompok sampel p<0,05) dan terdapat perbedaan pengaruh yang signikan diantara kelompok A dan B, serta diantara kelompok B dan D p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa restorasi logam-porselen dengan desain koping modifikasi logam collarless memiliki ketahanan fraktur yang hampir sama tinggi dengan desain koping logam collar. Oleh karena itu, desain koping modifikasi logam collarless dapat direkomendasikan bagi pasien yang diindikasikan untuk menggunakan restorasi logam-porselen sebagai restorasi akhir dari suatu perawatan prostodontik, dengan syarat preparasi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi harus memiliki ketebalan minimal 1,5 mm. | en_US |