Penerapan Program Literasi Informasi di Perpustakaan Universitas Methodist Indonesia
Abstract
Setiap manusia melakukan kegiatan belajar untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam tercapainya daya pikir dan tindakan untuk memecahkan masalah. Pada masa sekarang ini, belajar menjadi sesuatu yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Hampir di sepanjang waktunya, manusia banyak melaksanakan kegiatan belajar. Apalagi sekarang ditunjang dengan sarana yang sangat memadai. Saat ini seseorang dapat belajar kapan saja dan dimana saja, sebab ditunjang dengan teknologi informasi yang dapat menampilkan informasi yang terbaru sekalipun melalui alat komunikasi yang multiguna. Di sisi lain, kemudahan ini membuat masyarakat mengalami kebingungan dalam memilih informasi mana yang dapat dipercaya, atau siapa sumber yang layak dikutip. Masyarakat informasi juga memunculkan adanya kekuatiran akan pemanfaatan informasi itu sendiri.
Informasi bukan lagi sebatas kata-kata atau kalimat.Informasi bagaikan pisau bermata tajam, dimana jika sampai ke pembaca yang salah dapat berakibat fatal. Dapat dipastikan bahwa sebagian besar warga masyarakat di dunia ini telah tersentuh oleh yang namanya teknologi informasi. Entah itu dalam bentuk elektronik, multimedia, atau virtual. Masalahnya adalah sulit sekali membendung arus informasi, karena itu masyarakat secara potensial dapat terjebak dalam informasi yang semakin hari semakin bertambah dan semakin komplek. Untuk mencegahnya, setiap orang harus mempunyai kemampuan dalam mencari, menggunakan dan mengevaluasi informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efesien serta dapat mengembangkan menjadi pengetahuan yang baru. Kemampuan ini di masyarakat sering disebut dengan literasi informasi atau melek informasi.
Collections
- Diploma Papers [230]