dc.description.abstract | Jepang adalah salah satu negara maju yang terletak di kawasan Asia,
memiliki perindustrian modern, dan salah satu negara dengan ekonomi yang kuat.
Sekarang di tengah era globalisasi seperti ini Jepang tidak pernah melupakan
kebudayaan warisan nenek moyangnya. Boneka merupakan suatu produk yang
dihasilkan melalui budaya, maka dari itu boneka setiap negara berbeda-beda
tergantung budayanya masing-masing. Boneka adalah sebuah mainan dengan bentuk
yang bermacam-macam bisa berupa manusia, binatang serta tokoh-tokoh fiksi.
Seiring perkembangan zaman boneka juga telah mengalami berbagai perubahan
sehingga boneka zaman dahulu tidaklah sama dengan boneka zaman sekarang baik
fungsi, bentuk, dan bahan pembuatannya.
Salah satu boneka yang sedang populer di Jepang saat ini yaitu sekkusudōru.
Sekkusudōru (セックスドール) adalah sebutan masyarakat Jepang terhadap boneka
seks yang berasal dari bahasa inggris sex dolls. Boneka seks adalah boneka yang
dirancang khusus dengan kemampuan menstimulasi rangsangan seksual, digunakan
untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, boneka ini dijadikan sebagai pengganti
sehingga manusia tidak perlu berhubungan badan dengan sesama manusia lagi.
Munculnya kebudayaan ini diakibatkan oleh banyak pria di Jepang yang tidak ingin
berkeluarga karena biaya hidup dan pajak yang tinggi lalu mencari solusi dengan
membeli boneka seks agar tak merasa kesepian. Dengan memiliki boneka seks mereka tidak perlu lagi untuk memiliki hubungan dengan orang lain karena sudah
mendapatkan kebahagiaan bersama boneka tersebut.
Namun lama kelamaan boneka seks yang awalnya berguna malah
menimbulkan suatu masalah, hal itu di sebabkan karena saat ini jumlah penggemar
dan pengguna boneka seks terus bertambah. Maraknya penggunaan boneka seks
sangatlah berpengaruh terhadap jumlah penduduk Jepang di masa depan.Tingkat
kelahiran di Jepang semakin menurun setiap tahunnya, ditambah lagi penggunaan
boneka seks membuat pertumbuhan penduduk semakin menurun. Sampai saat ini
belum ada larangan dari pihak pemerintah terhadap pemakaian boneka seks, begitu
juga masyarakat Jepang yang tidak peduli akan masalah ini.
Kebudayaan sekkusu dōru atau kebudayaan boneka seks di Jepang memiliki
banyak pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Jepang dewasa ini, disebabkan
karena kebudayaan sekkusu dōru telah masuk kedalam pola hidup masyarakat Jepang.
Pengaruh yang ditimbulkan adalah pengaruh yang bersifat positif dan ada juga yang
bersifat negatif. Adapun pengaruh positif dari kebudayaan sekkusu dōru yaitu :
1. Mengatasi kesepian
2. Sebagai alat terapi seks bagi penyandang disabilitas dan orang-orang yang
memiliki gangguan seksual
3. Mengatasi trauma terhadap korban pelecahan seksual dan orang-orang yang
gagal dalam hubungan percintaan
4. Boneka seks tidak menularkan penyakit
5. Membantu mengurangi perdagangan seksual
6. Mengatasi kebosanan bagi pasangan yang telah menikah 7. Mengurangi kasus pelecehan seksual.
8. Industri baru
Sedangkan pengaruh negatif dari kebudayaan sekkusu dōru adalah:
1. Mental pengguna semakin memburuk
2. Menghambat pertumbuhan penduduk
3. Nilai moral dan kepedulian sosial dari penguna semakin menurun
4. Merendahkan wanita
5. Menghambat kemampuan berinteraksi
6. Tidak manusiawi
7. Mendapatkan pandangan yang buruk di masyarakat
8. Menimbulkan kasus kriminal lainnya
Kebudayaan sekkusu dōru lebih banyak menimbulkan pengaruh negatif,
karena efek positif dari kebudayaan tersebut hanya tertuju kepada individu sedangkan
efek negatifnya untuk masyarakat luas. Kebudayaan sekkusu dōru memiliki
pandangan berbeda dimata masyarakat Jepang. pandangan masyarakat jepang
terhadap kebudayaan sekkusu dōru di Jepang yang di wakili oleh pendapat para ahli,
masyarakat sipil, pemilik boneka dan pemerintah Jepang itu sendiri. Kebudayaan
sekkusu dōru tidak terlalu mendapat perhatian khusus di masyarakat karena memang
sifat asli orang Jepang yang tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekitar. Padahal
sebenarnya kebudayaan sekkusu dōru sangat berbahaya untuk tingkat kelahiran di
Jepang. Karena setelah mendapatkan kepuasan dari boneka seks banyak lelaki yang
tidak tertarik lagi terhadap wanita. Jika tak ada hubungan seks antara pria dan wanita maka takkan ada kelahiran. Artinya tak ada regenerasi yang akan meneruskan
kelangsungan hidup negara Jepang. | en_US |