Pendekatan Ideologi dalam Hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara (Studi Kasus : Dinamika dalam Proses Reunifikasi Periode Pemerintahan Moon Jae In)
Abstract
Since the division of the two Koreas into two countries which were ideologically and politically contradictory in 1953. There are numbers of peaceful efforts that began with mutual communication and good relations between Koreans. Inter-Korean relations are no longer merely competition and hostility, however, oriented towards Korea's reunification cooperation. The last Korean Reunification effort was formulated through an agreement between North Korea and South Korea at the inter-Korean Summit in 2000. The summit was to reunite the two Koreas into a new country, the United Korea. However, in 2009 North Korea made a decision to cancel Korea's reunification efforts. In this study the authors are interested in analyzing ideological relations with the process of reunification between South Korea and North Korea. Therefore this study aims to determine the influence of ideology on the failure of the reunification process between South Korea and North Korea. The research method applied by the author is a qualitative research method. This method refers to explanations and interpretations of inductive results. So the first thing to do is to explain and explain the sharing of special data, then draw a general conclusion from the presentation. The results of the authors' research in this thesis show that the failure of the reunification process between South Korea and North Korea is due to basic difference between the two that is ideological differences between the two countries, where South Korea is a liberal democratic nation while North Korea is a country that is very closed to its own Juche ideology. Sejak terbaginya dua Korea menjadi dua negara yang bertentangan secara ideologi dan politik pada tahun 1953, banyak upaya damai dilakukan kedua pihak yang dimulai dengan saling membuka komunikasi dan hubungan baik antar Korea. Hubungan antar Korea tidak lagi sekedar persaingan dan permusuhan namun, berorientasi pada kerjasama reunifikasi Korea. Upaya Reunifikasi Korea terakhir kali dirumuskan melalui kesepakatan antara Korea Utara dan Korea Selatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi antar-Korea pada tahun 2000. KTT tersebut untuk menyatukan kembali kedua Korea menjadi sebuah negara baru yaitu negara Korea Bersatu. Namun, pada tahun 2009 Korea Utara membuat keputusan yaitu membatalkan upaya reunifikasi Korea. Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk menganalisa hubungan ideologi dengan proses reunifikasi antara Korea Selatan dengan Korea Utara. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ideologi terhadap kegagalan proses reunifikasi antara Korea Selatan dengan Korea Utara. Adapun metode penelitian yang diterapkan oleh penulis ialah metode penelitian kualitatif. Metode ini merujuk pada eksplanasi dan intepretasi terhadap hasil yang bersifat induktif. Sehingga pertama-tama yang dilakukan ialah pemaparan dan penjabaran berbagi data khusus, kemudian ditarik suatu kesimpulan umum dari pemaparan tersebut. Hasil penelitian penulis dalam skripsi ini menunjukkan bahwa kegagalan proses reunifikasi antara Korea Selatan dengan Korea Utara adalah karena perbedaan yang mendasar yaitu perbedaan ideologi antar kedua negara, di mana Korea Selatan merupakan negara yang berhaluan demokratis liberal sedangkan Korea Utara merupakan negara yang sangat tertutup dengan ideologi Juche-nya.
Collections
- Undergraduate Theses [1049]