Show simple item record

dc.contributor.advisorHandayani, Diah Syafitri
dc.contributor.authorDesyola, Syafrina Rahma
dc.date.accessioned2019-01-29T01:49:16Z
dc.date.available2019-01-29T01:49:16Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10933
dc.description.abstractKertas karya ini membahas tentang komik Jepang (manga) dengan tujuan untuk mengetahui sejarah, jenis-jenis, alat-alat yang digunakan untuk menggambar manga, dan posisi menggambar manga yang benar. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menjelaskan secara singkat tentang hal-hal terkait tujuan penulisan di atas. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik kepustakaan yaitu mengumpulkan data-data terkait penulisan ini melalui sumber-sumber pustaka. Di dalam industri hiburan sudah pasti banyak yang mengetahui soal manga atau yang biasa kita sebut komik. Manga diciptakan oleh orang Jepang dan dalam bahasa Jepang yang memiliki ciri khas gaya penggambaran dan sejarah yang panjang, pembuat manga sendiri biasa disebut dengan panggilan mangaka. Manga diawali pada jaman Edo di mana seorang pemahat kayu dan pelukis bernama Katsushi Hokusai (1760 – 1849), menciptakan istilah Hokusai Manga pada serial-nya yang berisi 15 volume pada tahun 1814. Cerita manga biasanya dicetak dalam hitam-putih, namun ada juga yang sudah full colour. Manga diciptakan untuk menghibur orang banyak, sebab itu dengan seiring waktu berlalu semakin banyak pula genre dari manga yang bisa dinikmati, contohnya seperti; aksi-petualangan, asmara, olahraga, dan permainan, sejarah drama, komedi, fiksi ilmiah dan fantasi, misteri, detektif, horor, seksualitas, dan bisnis/perdangangan, dan lain-lain. Begitu juga dengan bertambahnya umur sang pembaca semakin banyak pula kategori yang bisa dinikmati, seperti; shounen, shoujo, seinen, josei, hentai, jidaigeki, mecha, yuri yaoi, kodomo. Manga biasanya memiliki ciri khas gambar yang didampingi dengan kotak atau gelembung teks yang berguna untuk menjelaskan isi dari komik tersebut, tapi ada juga komik atau manga yang hanya memiliki gambar, atau yang disebut dengan silent comic yang hanya menggunakan gambar dan latar beserta ekspresi wajah sang karakter untuk membawakan cerita tersebut. Manga khas Jepang umumnya memiliki ciri khas penggambaran berupa mata yang besar, mulut dan hidung yang kecil dan sedikit distorsi pada panjang kaki (biasanya untuk karakter pria) Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakang/background hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya benar-benar sederhana. Para mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung mungil. Ada juga gaya menggambar lolicon maupun shotacon. Di awal penerbitan manga di Indonesia, manga disesuaikan dengan gaya baca masyarakat Indonesia yang dimulai dari kiri ke kanan. Padahal, manga asli dari Jepang dimulai dari kanan ke kiri, sehingga untuk manga yang diterbitkan di Indonesia rata-rata tokohnya menjadi kidal karena gambar yang umumnya di-flip. Ketidaksamaan ini menyebabkan kerancuan untuk komik yang bergenre detektif, seperti Conan dan Kindaichi, karena menyebabkan proses penyelesaian kasus dengan gambar alibi tokoh menjadi tidak sama (menyebabkan kekacauan inti cerita). Oleh karena itu, semenjak tahun 2000-an, manga yang beredar di Indonesia disesuaikan dengan keadaan asli manga yang diterbitkan di Jepang (dibaca dari kanan ke kiri). Manga pertama yang diterbitkan di Indonesia dan menggunakan metode ini adalah Rurouni Kenshin. Sekilas, membuat manga terlihat sangat mudah hanya dengan menggambar di sebuah kertas dan kemudian dibubuhi beberapa kalimat maka jadilah sebuah manga, namun ternyata tidak, dibutuhkan alat khusus dan teknik tertentu untuk membuat sebuah manga.en_US
dc.description.abstract本稿では、日本のコミック(漫画)について考察してみる。漫画の歴史、種類、漫画を描くためのツール、漫画を描く際の正しい姿勢を明らかにすることを目的とする。本研究では、記述定性的なアプローチを使用して、上記の本稿の目的に関連した事項を簡単に説明する。著者が行ったデータ収集方法は文献収集をし、関連する文献の中から自分の研究のデータになりそうなものを収集した。 エンターテインメント業界では、一般的には「漫画」と呼ばれてる「コミック」について確かに多くの人々がよく知っている。漫画は日本語で書かれて、日本人によって作成されている。漫画は長い歴史や、描写のスタイルを持っている。漫画ライターは「漫画家」と呼ばれている。漫画は江戸時代から始まり、彫刻家や画家をしている葛飾北斎(1760 - 1849)は1814年にスケッチ画集を発行し、15ボリュームのシリーズに『北斎漫画』と名作りをした。漫画は普通、黒と白で印刷されているが、フルカラーの漫画もある。 漫画は読者を楽しませるために作成したが、時間の経過とともにもっと楽しませる漫画のジャンルが多い。例えば、アクション冒険、ロマンス、スポーツ、ゲーム、歴史ドラマ、コメディ、ファンタジー、ミステリー、探偵、ホラー、セクシュアリティ、およびビジネス/貿易などである。年齢の増加とともに、楽しむことができる漫画のカテゴリが増える。たとえば、少年、少女、青年、女性、ヘンタイ、時代劇、メカ、ゆり、やおい、こどもである。マンガには普通、漫画の中身を説明する文字を入れるフレームおよびフキダシという典型的なものがあり、その物語を語る登場人物の表情や画像や背景を使用し、無声漫画と呼ばれ、ただの画像を持っている漫画もある。 一般的な日本の典型的なマンガはに大きな目、口、鼻の小形で、脚の長さにはほとんど歪みに見えて(普通は男の登場人物)という特徴で描写する。ほとんどの日本の漫画家は漫画を描くには、シンプルなスタイルを使用している。しかし、登場人物の画像はシンプルに絵描かれても、ほとんどの漫画に描かれている背景の画像は可能な限り現実的で描かれている。漫画家は、特に顔の部分に単純描かれ、大きな目、小さな口と小さな鼻はその典型的なものであるロリコンもショタコンの描くスタイルもある インドネシアでの漫画の最初の出版の際には漫画の読み方は左から右にというインドネシア人のリーディングスタイルに合わせた。日本の実際の読み方は右から左にという日本人のリーディングスタイルであり、インドネシアに出版された漫画の画像はフリップにしたので、だいたいの登場人物は左利きになった。このような不等式のせいで、コナンと金田一のような探偵ジャンルの漫画には内容の混乱を引き起こし、主人公のアリバイの画像を使用するケースの完成プロセスは同じではなく(内容の混乱の原因になる)。そのせいで、2000年からはじめ、インドネシアで出版された漫画は日本で出版された元の漫画の状態(右から左へ読む)にあわせた。その方法を使用して、最初にインドネシアで出版された漫画はるろうに剣心である。 一見では、漫画を描くことは紙の上に描くことで文章をいれて、完成し、とても簡単でありそうだが、実はそうではなく、漫画を描くには特別なツールや手法が必要である。en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTeknik Penulisan Mangaen_US
dc.titleTeknik Penulisan Mangaen_US
dc.title.alternativeManga No Shippitsu No Gijutsuen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM142203081en_US
dc.identifier.submitterAkhmad Danil
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record