Theme and Thematic Progression in English Version of W.S. Rendra’s Poems
View/ Open
Date
2018Author
Mariany, Evy
Advisor(s)
Nurlela
Lubis, Masdiana
Metadata
Show full item recordAbstract
This study aims to find out the types of Theme and Thematic Progression patterns applied in Rendra‟s poems in order to identify how the information in the clauses goes on and gives significant contribution to keep the text coherent. Five poems are purposively selected from „Rendra Ballads and Blues‟; they are „Fallen‟, „Prayer of the Hungry‟, „A Saint‟, „A World of Anger‟, and „Twilight View‟. The poems are analyzed based on the theory of textual metafunction proposed by Halliday (2014) and also supported by Eggins (2004), McCabe (1999) and Danes (1974) which are used as the framework to analyze the Theme and Thematic Progression employed in the poems. As such, the result of this research reveals that Topical Theme has the highest occurrences (74%) followed by Textual Theme (24%) and Interpersonal Theme (2%). Regarding to the occurrence of the Theme markedness, Unmarked Theme has higher occurrences (90%) than Marked Theme (10%). Meanwhile, the result of Thematic Progression analysis reveals that Theme Reiteration pattern has the highest occurrences (62%) followed by Zig-zag pattern (37%) and Derived-Theme pattern (1%), whereas Multiple Rheme and Split-Theme pattern are not employed in the poems. The high occurrences of both Unmarked Topical Theme and Theme Reiteration pattern also reveal that both of them play an important role in creating the clauses in poems become cohesive and coherent as the number of Unmarked Topical Themes occurred creates Theme Reiteration patterns in the poem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis Tema dan pola Perkembangan Tematik yang ditemukan dalam puisi W.S. Rendra untuk mengidentifikasi bagaimana informasi dalam klausa-klausa berkembang dan memberi kontribusi yang signifikan dalam menciptakan teks yang kohesif dan koheren. Lima puisi dipilih dari „Rendra Ballads and Blues‟ dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kelima puisi tersebut adalah 'Gugur (Fallen)', 'Doa Orang Lapar (Prayer of the Hungry)', 'Amsal Seorang Santu (A Saint)', 'Sebuah Dunia yang Marah (A World of Anger)', dan 'Pemandangan Senjakala (Twilight View)'. Puisi-puisi tersebut dianalisis berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Halliday (2014) yang digunakan sebagai kerangka untuk menganalisis jenis Tema yang diterapkan dalam puisi, dan teori yang dikembangkan oleh Eggins (2004), McCabe (1999) dan Danes (1974) yang digunakan sebagai kerangka kerja untuk menganalisis pola Perkembangan Tematik dalam puisi. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tema Topikal merupakan jenis Tema yang paling banyak ditemukan dalam kelima puisi tersebut (74%) kemudian diikuti oleh Tema Tekstual (24%) dan Tema Interpersonal (2%). Dalam penandaan Tema, Tema tak Bertanda lebih banyak ditemukan (90%) daripada Tema Bertanda (10%). Sementara itu, hasil analisis Perkembangan Tematik menunjukkan bahwa pola Pengulangan Tema paling dominan ditemukan (62%) yang kemudian diikuti oleh pola Zig-zag (37%) dan pola Tema Turunan (1%), sedangkan pola Multiple-Rheme dan Split-Theme adalah tidak ditemukan dalam puisi. Tingginya tingkat kemunculan Tema tak Bertanda dan pola Pengulangan Tema juga mengungkapkan bahwa keduanya memainkan peran penting dalam menciptakan klausa-klausa dalam puisi menjadi kohesif dan koheren karena jumlah Tema Topikal tak Bertanda yang muncul menciptakan pola Pengulangan Tema dalam puisi.
Collections
- Undergraduate Theses [842]