Hubungan Kadar Amonia Serum dengan Kejadian Ensefalopatik Hepatik pada Penderita Sirosis Hepatis
The Correlation Between Serum Ammonia Levels and The Incidence of Hepatic Encephalopathy in Patients with Liver Cirrhosis
Date
2025Author
Lubis, Andaru Maulana
Advisor(s)
Sungkar, Taufik
Ilhamd
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang: Sirosis hepatis merupakan tahap akhir penyakit hati kronis yang
ditandai dengan fibrosis dan pembentukan nodul regeneratif. Salah satu
komplikasi utamanya adalah ensefalopati hepatik (HE), yang terjadi akibat
akumulasi zat neurotoksik terutama amonia. Kadar amonia serum sering
digunakan untuk menilai beratnya gangguan fungsi hati dan kemungkinan
terjadinya HE, meskipun hubungan keduanya masih menjadi perdebatan.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara kadar amonia serum dengan kejadian
ensefalopatik hepatik pada pasien sirosis hepatis.
Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross sectional
yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2024-2025. Sampel
terdiri dari 64 pasien sirosis hepatis, dengan 32 pasien mengalami HE dan 32
pasien tanpa HE, yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Data
diperoleh dari rekam medis pasien, meliputi karakteristik demografi, pemeriksaan
laboratorium, serta kadar amonia serum. Analisis statistik dilakukan
menggunakan uji t-test atau Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan p<0,05.
Hasil: Nilai rerata kadar amonia lebih tinggi pada pasien dengan HE (median
98,05 µmol/L) dibandingkan pasien tanpa HE (median 34 µmol/L) Secara statistik
terdapat hubungan bermakna antara kadar amonia serum dengan kejadian HE
(p<0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar amonia serum
dengan kejadian ensefalopatik hepatik pada pasien sirosis hepatis. Pemeriksaan
kadar amonia serum dapat digunakan sebagai indikator pendukung dalam
memprediksi risiko HE serta sebagai parameter pemantauan keberhasilan terapi.
Kata Kunci: Sirosis hepatis, ensefalopatik hepatik, amonia serum, Child-Pugh
score