| dc.description.abstract | Salah satu solusi dalam pengelolaan limbah serbuk kayu dengan plastik polipropilena adalah dengan mengolahnya menjadi papan komposit plastik. Pada penelitian ini, papan komposit plastik memanfaatkan limbah plastik polipropilena (PP) dan serbuk kayu jabon (Neolamarckia cadamba), serta menggunakan maleat anhidrat (MAH) sebagai coupling agent. Faktor perlakuan dalam penelitian ini adalah variasi rasio campuran bahan baku PP:serbuk jabon, yaitu 60:40, 70:30, dan 80:20 berdasarkan hasil penelitian terdahulu, rasio 70:30 menggunakan PP dan serbuk kayu jabon serta rasio 60:40 menggunakan PP dan serbuk kayu sengon sebagai rasio terbaik. Pada penelitian terdahulu tidak menggunakan coupling agent, sehingga penelitian ini menggunakan MAH 5% sebagai coupling agent. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio PP:jabon terhadap karakteristik papan komposit plastik, mengevaluasi efektivitas penambahan MAH dalam meningkatkan kompatibilitas antar bahan, serta mengkaji interaksi antara rasio dan MAH terhadap sifat fisis dan mekanis papan komposit yang dihasilkan. Papan komposit diproduksi dengan dimensi 25 × 25 × 1 cm dan target kerapatan 0,7 g/cm³. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sifat fisis papan komposit meliputi kerapatan 0,69–0,82 g/cm³, kadar air 0,49–1,79%, daya serap air 9,36–42,34%, dan pengembangan tebal 0,62–9,56%. Sementara itu, sifat mekanis yang dihasilkan terdiri dari modulus of elasticity (MOE) sebesar 10.785,72–18.323,05 kgf/cm², modulus of rupture (MOR) 82,60–125,15 kgf/cm², dan internal bonding (IB) 0,92–1,93 kgf/cm². Berdasarkan analisis statistik rasio PP:jabon berpengaruh nyata sifat fisis serta MOE. Penambahan MAH berpengaruh nyata pada sifat fisis. Interaksi antara rasio PP:jabon dan MAH berpengaruh nyata ada pengembagan tebal dan MOE. Berdasarkan hasil evaluasi sifat fisis dan mekanis terhadap standar JIS A 5908 (2003) dan FAO (1966), diperoleh bahwa rasio terbaik terdapat pada papan komposit plastik dengan rasio PP:serbuk kayu jabon 80:20 tanpa MAH. | en_US |