Fungsi dan Makna Ritual Bakar Tee Soe pada Upacara Penghormatan Leluhur Masyarakat Tionghoa di Kelenteng See Hin Kiong Kota Padang
巴东see hin kiong寺庙的tee soe 祭祖文化结构使用与意义分析 Bā Dōng See Hin Kiong Sìmiào De Tee Soe Jì Zǔ Wénhuà Jiégòu Shǐyòng Yǔ Yìyì
View/ Open
Date
2018Author
Lubis, Sri Hinayah
Advisor(s)
Adha, T. Kasa Rullah
Metadata
Show full item recordAbstract
The title of the study was “Function and Meaning of Ritual Roasted Tee Soe in the Chinese Ancestor Homage Ceremony See Hin Kiong Temple at Padang City.” It was focused on the function and meaning of prayer for the deceased in ancestor homage. The study used Malinowski‟s theory of functionalism in order to analyze Roland Barthes semiotic function and meaning. It also used qualitative method, based on field study, interviews, and observation in which the researcher herself actively acted. The result of the study showed that the function was a realization of love and homage of the descendants to their ancestors, prayer and hope for good life, and giving the opportunity to the descendants for doing good deeds for the sake of the soul and the spirit of the deceased and the families and the meaning was that every tradition had the symbol of piety (Shun) of man toward God (Thian Min) and homage of children toward their late parents‟, friends‟, and all the deceased‟s soul and spirit, the meaning of life, the meaning of earnings, the meaning of happiness, the meaning of prosperity, the meaning of harmony in family life, and the meaning of having a long life for those who are still alive and who play their role in the ceremony. Skripsi ini berjudul “Fungsi dan Makna Ritual Bakar Tee Soe Pada Upacara Penghormatan Leluhur Di Kekenteng See Hin Kiong Kota Padang”. Fokus kajian adalah prosesi fungsi dan makna perayaan Ritual bakar Tee Soe pada upacara penghormatan leluhur. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori fungsionalisme dari Malinowski untuk mengkaji fungsi dan teori semiotik dari Roland Barthes untuk mengkaji makna. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan berdasarkan sumber di lapangan, wawancara, observasi, dan peneliti bertindak sebagai pengamat terlibat. Hasil yang diperoleh secara keilmuan pada fungsinya adalah sebagai perwujudan rasa cinta kasih dan bakti anak cucu kepada leluhurnya, penyampai doa dan harapan agar kehidupan senantiasa berjalan baik, dan memberikan kesempatan bagi anak cucu yang ditinggalkan untuk berbuat kebajikan di dunia demi arwah leluhur maupun keluarganya dan maknanya adalah setiap tradisi memiliki makna lambang ketakwaan (Shun) manusia kepada Tuhan (Thian Min) dan bakti anak terhadap arwah ayah bunda yang sudah meninggal dunia, termasuk pula terhadap arwah leluhurnya, arwah teman, serta arwah umum yang sudah tidak ada sanak saudara yang menyembahyanginya, makna kehidupan, makna rezeki, makna kebahagiaan, makna kemakmuran, makna keharmonisan keluarga serta makna umur panjang bagi orang yang masih hidup dan berperan dalam perayaan ini.
Collections
- Undergraduate Theses [323]
