dc.description.abstract | Skripsi ini berjudul Analisis Tindak Tutur Memohon dalam Serial Komik
“Itazura na Kiss” Karya Tada Kaoru. Penelitian ini memfokuskan pada bentukbentuk
tindak tutur memohon dan penentu kesantunan berbahasa dalam bahasa
Jepang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentukbentuk
tindak tutur memohon bahasa Jepang yang dituturkan oleh para tokoh
dalam serial komik Itazura na Kiss dan hal-hal yang menentukan kesantunan
berbahasa tersebut.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif yang
diperkenalkan oleh Narkubo dan Achmadi (2010). Selain itu, metode
pengumpulan data adalah metode kepustakaan dan dokumentasi. Penulis
mengumpulkan data dan membaca buku-buku, khususnya buku-buku yang
berhubungan dengan tindak tutur, serta menerjemahkan, dan menganalisis data
yang berhubungan dengan percakapan tindak tutur ilokusi memohon dalam serial
komik Itazura na Kiss karya Tada Kaoru yang kemudian akan dijadikan sampel
untuk diteliti.
Setelah menganalisis data mengenai tindak tutur ilokusi memohon dan
hal-hal yang menentukan kesantunan berbahasa dalam bahasa Jepang, khususnya
dalam serial komik Itazura na Kiss karya Tada Kaoru, ditemukan tujuh cuplikan
percakapan yang menggunakan ungkapan memohon bahasa Jepang, yaitu :
1. お願いをする „onegai wo suru‟ (memohon sesuatu), yaitu verba てもら
えませんか„te moraemasen ka‟: menunjukkan rasa hormat kepada lawan tutur; verba てくれ„te kure‟: biasa digunakan oleh laki-laki kepada teman
seusia, teman akrab, atau orang yang lebih muda; verba てください„te
kudasai‟: digunakan oleh orang yang memiliki hak/pangkat yang sama,
atau orang yang kedudukannya lebih rendah; verba て„te‟: laki-laki
ataupun perempuan dapat menggunakan bentuk ini, biasa digunakan oleh
anggota keluarga atau yang hubungannya dekat.
2. 許可をおいする„kyoka o onegai suru‟ (memohon izin), yaitu verba さ
せてください„sasete kudasai‟: digunakan pada waktu memohon izin
sesuatu dengan sopan.
3. そのほかのお願いの表現 „sono hoka no onegai no hyougen‟ (ungkapan
memohon lainnya), yaitu 出かける?じーじゃ、あの仕たくしてく...
„dekakeru ? j-ja, ano shitaku shite ku...‟ (pergi ? ka.. kalau begitu, aku
bersiap-siap du...): kalimat tersebut sebenarnya diucapkan untuk
menunjukkan permohonan 仕たくさせてください„shitaku sasete
kudasai‟ (mohon izinkan saya bersiap-siap terlebih dahulu); いいそれで。
時間がない。„ii sore de. Jikan ga nai.‟ (tidak apa-apa begitu. Sudah
tidak ada waktu): kalimat tersebut sebenarnya diucapkan untuk
menunjukkan permohonan 早く来てください。„hayaku kite kudasai‟
(tolong cepat datang); でも、スコートが... „demo, sukooto ga...‟ (tetapi
ini rok tenisnya...): kalimat tersebut sebenarnya diucapkan untuk
menunjukkan permohonan 着替えさせてください。„kigae sasete
kudasai‟ (mohon izinkan saya mengganti pakaian). Selain itu, penulis juga menemukan beberapa bentuk memohon yang
terdapat dalam serial komik Itazura na Kiss, namun tidak terdapat di dalam teori
yang dikemukakan oleh Shiro maupun Iori mengenai bentuk memohon bahasa
Jepang. Yaitu ungkapan membuat permohonan dengan bentuk te choudai, yang
merupakan bentuk yang lebih feminim dibanding te kudasai, dan bentuk
memohon izin menggunakan verba te mo ii desu ka.
Adapun penentu kesantunan berbahasa dalam serial komik Itazura na Kiss
karya Tada Kaoru, yaitu : usia, situasi, tingkat keakraban, keanggotaan kelompok,
status sosial, hubungan sosial, dan jenis kelamin. Namun, yang paling banyak
berpengaruh adalah situasi.
Penelitian ini masih mempunyai banyak kekurangan. Harapan kedepannya,
generasi selanjutnya dapat melanjutkan penelitian dengan lebih spesifik, misalnya
tentang komperatif studi penggunaan kata „tolong‟ antara bahasa Jepang dengan
bahasa Indonesia. | en_US |