Show simple item record

dc.contributor.authorLubis, Bastian
dc.date.accessioned2019-02-15T08:48:05Z
dc.date.available2019-02-15T08:48:05Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11564
dc.description198412282010121003en_US
dc.description.abstractBerdasarkan buletin yang diterbitkan oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2010, sepsis adalah penyebab kematian utama di ruang perawatan intensif pada negara maju, dan insidensinya mengalami kenaikan. Setiap tahunnya terjadi 750.000 kasus sepsis di Amerika Serikat.Hal seperti ini juga terjadi di negara berkembang, dimana sebagian besar populasi dunia bermukim. Kondisi seperti standar hidup dan higienis yang rendah, malnutrisi, infeksi kuman akan meningkatkan angka kejadian sepsis.1Sepsis dan syok septik adalah salah satu penyebab utama mortalitas pada pasien dengan kondisi kritis.2 Sepsis adalah suatu keadaan sistemik, dimana terdapat respon pejamu terhadap infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya sepsis berat yaitu disfungsi organ akut sekunder oleh pajanan infeksi dan syok septik adalah sepsis berat ditambah hipotensi yang tidak teratasi dengan pemberian resusitasi cairan).1 Surviving Sepsis Campaign merupakan pedoman internasional yang digunakan dalam manajemen sepsis berat dan syok septik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSepsisen_US
dc.titleSepsisen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.submitterIndra
dc.description.typeKarya Tulis Dosenen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record