Syok Hemoragik
Abstract
Pengaruh sistemik akibat kehilangan darah berkaitan langsung dengan volume darah yang keluar dari pembuluh darah. Ketika sebagian besar volume darah dalam sirkulasi hilang, seperti pada trauma masif, penderita dapat sangat cepat meninggal karena perdarahan. Penderita dapat mengalami perdarahan tanpa ada petunjuk perdarahan eksternal sama sekali. Ini terjadi jika darah yang keluar dari pembuluh terkumpul dalam rongga tubuh yang besar seperti rongga pleura atau rongga peritoneum. Jenis perdarahan internal yang mematikan ini sering sekali terjadi pada cidera yang berat, yang menyebabkan yang iga patah dan mengoyak paru atau jika trauma abdomen mengakibatkan rupture limpaatau hati. Volume perdarahan juga dapat memberikan pengaruh yang berkaitan dengan laju terjadinya kehilangan darah. Kehilangan volume darah yang lebih besar dapat ditoleransi lebih baik jika terjadi sedikit demi sedikit daripada terjadi secara cepat dalam jumlah yang besar.1
Syok bukanlah suatu diagnosis. Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipoksia jaringan. Kematian akibat syok terjadi bila kejadian ini menyebabkan gangguan nutrisi dan metabolisme sel.2 Syok bersifat progresif dan terus memburuk. Lingkaran setan dari kemunduran yang progresif akan mengakibatkan syok jika tidak ditangani secara agresif selagi dini. Terapi syok bertujuan memperbaiki gangguan fisiologis dan menghilangkan fakto rpenyebab. Respon terhadap terapi awal, digabung dengan penemuan saat melakukan primary surveydan secondary survey, biasanya memberikan cukupin formasi untuk menentukan penyebab syoknya. Perdarahan merupakan penyebab syok yang paling sering ditemukan pada penderita trauma.
Collections
- Lecturer Papers [5]