Show simple item record

dc.contributor.authorAmelia, Putri
dc.date.accessioned2019-02-15T09:12:06Z
dc.date.available2019-02-15T09:12:06Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11568
dc.description198408102008122003en_US
dc.description.abstractPatent Ductus Arteriosus (PDA) adalah kegagalan duktus arteriosus untuk menutup setelah kelahiran. Duktus arteriosus, pada keadaan normal, akan menutup dua hingga tiga hari setelah bayi dilahirkan.1PDA merupakan struktur pembuluh darah yang menghubungkan aorta desendens bagian proksimal dengan arteri pulmonalis, biasanya di dekat percabangan kiri arteri pulmonalis. Duktus arteriosus merupakan struktur normal dan penting bagi janin, tetapi menjadi abnormal bila tetap terbuka setelah masa neonatus. Saat ini, kejadian PDA meliputi 6% hingga 11% dari semua kejadian kelainan kongenital. Sebanyak 1 bayi menderita PDA dalam setiap 2.500 hingga 5.000 kelahiran hidup.2Di Indonesia, terdapat empat ribu bayi lahir dengan PDA setiap tahunnya. Insidensi PDA lebih tinggi pada bayi prematur, yaitu delapan setiap seribu kelahiran bayi kurang bulan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPatent Ductus Arteriosusen_US
dc.titlePatent Ductus Arteriosus (PDA)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.submitterIndra
dc.description.typeKarya Tulis Dosenen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record