dc.description.abstract | Jepang adalah negara yang sering mengalami bencana gempa, karena Jepang berada diatas pertemuan lempeng-lempeng tektonik bumi dan Jepang juga dikelilingi 108 gunung berapi aktif yang membentuk Ring of Fire atau cincin api. Lempeng bumi yang berada dibawah wilayah Jepang adalah lempeng Pasifik, lempeng Amerika Utara, lempeng Filipina dan Lempeng Euresia setiap tahunnya hampir 10% seismatik yang berarti berada di wilayah tersebut (Jepang) mengalami gempa.Namun walaupun sering mengalami gempa, ada Jepang yang sangat bersejarah dikehidupan masyarakat Jepang yaitu gempa 11 Maret 2011 yang bepusat 75km dari prefektur Tohoku dengan kedalaman 24km.
Gempa 11 Maret 2011 ini dikenal dengan Great East Japan Earthquake (gempa besar Timur Jepang), dengan kekuatan gempa 9 SR yang mengundang datangnya gelombang tsunami yang disusul dengan bocornya reaktor nuklir Daichi di Fukushima milik perusahaan TEPCO (Tokyo Electric Power Company) mengakibatkan perubahan dikehidupan masyarakat Jepang. Perubahan ini mengarah ke arah yang negatif dan berengaruh terhadap lingkungan seperti, rusaknya fasilitas umum (bandara, kereta api jalan raya, dan lain sebagainya), rusak rumah penduduk akibat tersapu tsunami, adanya daerah yang ditutup karena terkontaminasi nuklir, lahan pertanian dan industri perikanan di Tohoku rusak. Dibidang Kesehatan, adanya penyakit hipertensi, pengumpalan darah, stress, gangguan pernafasan dan penyakit menular. Di kehidupan sosial masyarakat Jepang mengalami perubahan sosial dikarenakan banyaknya jumlah orang yang kehilangan pekerjaan akibat terkena gempa.
Pada skripsi ini penulis ingin menganalisis pengaruh gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011 dan usaha-usaha berbagai pihak dalam pemulihan pengaruh gempa tersebut sehingga kehidupan masyarakat Tohoku yang terkena dampak gempa dan tsunami mengalami kenaikan kualitas hidup, dan berusaha untuk menciptakan wilayah Tohoku dengan wajah yang baru. Dalam pemulihannya gempa ini dilakukan oleh masyarakat Jepang, pemerintah Jepang, pihak TEPCO dan negara-negara lain maupun organisasi dunia. Dalam membahas tentang gempa 11 Maret 2011 ini, penulis menggunakan teori sosial untuk mengkaji kehidupan masyarakat Tohoku yang merasakan masa-masa sulit paska gempa dan tsunami yang mengalami kehilangan mata pencarian dikarenakan tempat mereka bekerja sudah tidak dapat digunakan karena rusak tersapu tsunami ataupun karena terkena radiasi nuklir. Serta mengkaji bagaimana kehidupan masyarakat Tohoku yang terkena dampak bencana menjalani hidup barunya dengan suasana lingkungan yang baru, pekerjaan yang baru dan menjalani kehidupan berjuang untuk hidup walaupun orang-orang yang mereka cintai sudah meninggal.
Penulis juga menggunakan teori pendekatan kearifan lokal, hal ini didasari bahwa didalam pemulihan masyarakat Tohoku yang terkena gempa maka diperlukan kearifan lokal dalam proses yang dilakukan oleh masyarakat Jepang. Kearifan lokal seperti kizuna berarti tali, pertalian, perhubungan, hubungan, ikatan persaudaraan dalam menolong sesama teman sebangsa dan ganbarou berarti berjuang sekuat tenaga, berusaha memberi yang terbaik, berusaha melakukan sampai mati-matian. Jika menghadapi masalah harus berusaha keras dan sekuat tenaga agar bisa mengatasi permasalahan dan jangan setengah-setengah mengerjakan sesuatu.
Dalam menganalisis sikap masyarakat Tohoku akibat gempa maka penulis juga menggunakan teori pendekatan psikologi mengingat banyak korban yang selamat mengalami gangguan psikologi, stress dan depresi karena kehilangan harta benda, mata pencarian dan anggota keluarga mereka yang meninggal dan hilang. Karena rasa sedih yang sangat mendalam maka banyak dari mereka yang ingin bunuh diri.
Banyaknya usaha lain yang dilakukan oleh pemerintah Jepang merekonstruksi fasilitas publik seperti bandara, stasiun kereta api, jalan raya . Serta berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan negara Jepang yang pulih dan lebih baik seperti membuat program kerja tahap awal pemulihan dan tahap akhir pemulihan. Pemulihan yang dilakukan pihak TEPCO seperti memberikan kompensasi kepada masyarakat yang rumahnya didaerah terkena radiasi nuklir dan memberikan kompensasi kepada pemilik lahan pertanian serta usaha dan membantu pemulihan lingkungan yang sudah rusak. Diusaha negara lain dengan memberikan dana, fasilitas, peralatan transportasi dalam proses evakuasi serta dalam proses pemulihan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah walaupun Jepang mengalami masa yang berat akibat musibah gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011 yang menyebabkan kerusakan lingkungan, kesehatan dan perubahan sosial tetapi didalam proses pemulihan gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011 di Tohoku, masyarakat Jepang sangat tangguh dalam membantu sesamanya. Pemerintah Jepang pun tanggap bencana sehingga didalam prose pemulihannya bisa berjalan dengan cepat. Pihak TEPCO memberikan kompensasi kepada Masyarakat Tohoku yang terkena bencana dan tidak lepas tanggung jawab. Dari negara-negara dunia dan organisasi dunia pun ikut dalam pengawasan, pemberian pelayanan dan fasilitas dalam proses pemulihan. | en_US |