Festival Setsubun di Kuil Kushida di Fukuoka Fukuoka No Kushida Jinjya De No Setsubun No Matsuri
View/ Open
Date
2018Author
Siregar, Anggria Thylla Deevany
Advisor(s)
Situmorang, Hamzon
Metadata
Show full item recordAbstract
Negara Jepang adalah negara maju yang masih tetap menjaga dan berpegang teguh pada nilai-nilai kearifan lokal mereka. Jepang tetap mampu mempertahankan dan melestarikan kearifan lokalnya meski di tengah gegap gempita mereka sebagai sebuah negara maju dengan kekuatan industri yang luar biasa. Karena masyarakat Jepang dikenal sebagai negara yang sangat mencintai kebudayaanya. Salah satu kebudayaan atau kebiasaan yang masih terus dilaksanakan masyarakat Jepang yaitu festival setsubun. Banyak festival di Jepang tetapi festival setsubunlah festival di awal musim untuk mengusir roh jahat/setan agar di bulan kedepannya terbebas dari roh jahat/setan. Asal usul peringatan hari setsubun bahwa pada zaman dahulu, perayaan setsubun dilaksanakan dalam lingkungan di istana kaisar di mana acara ini berbagai macam boneka dari tanah liat yang sudah diberi warna dipajang di berbagai pintu gerbang dalam lingkungan istana.
Setsubun (節分) berarti "pembagian musim". Tanggal 3 dan 4 Februari adalah awal musim semi pada kalender tua. Jadi hari sebelum awal musim semi disebut "Setsubun". Pada hari Setsubun, orang menabur Mame, berupa kacang kedelai panggang, dan memakannya. Orang menggunakan biji-bijian karena kata "Mame" mirip dengan "Mametsu" yang berarti "mengusir kejahatan/atau setan".
Di antara 4 kali perayaan setsubun tersebut, saat ini yang tersisa hanya perayaan setsubun pada penyambutan datangnya musim semi saja. Alasannya adalah perubahaan musim dingin ke musim semi merupakan hal yang paling menyita perhatian semua orang dibandingkan perubahan musim semi ke musim panas, dari musim panas ke musim gugur dan seterusnya.
Matsuri berasal dari kata matsuru ( 祀る, menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato.
Shinto dan buddha. Kedua agama ini memiliki penganut yang paling mendominasi di jepang sejak lebih dari 10 abad yang lalu. Shinto ( 神道) adalah kepercayaan yang mengacu pada animisme serta dipercayai merupakan agama asli bangsa jepang. Kata Shinto berasal dari tulisan cina shen tao yang berarti jalan ketuhanan (The Way Of Kami). Di dalam Hemp Culture In Japan (2007), disebutkan bahwa arti dari jalan ketuhanan ini merupakan sebuah ekspresi ritual dari sebuah rasa hormat kepada Kami (Wujud Tuhan dalam bentuk roh) dalam kehidupan sehari-hari. Kesucian dan kesuburan menjadi hal yang terpenting di dalam ajaran shinto. Kuil Shinto (神社) adalah struktur permanen dari kayu yang dibangun untuk pemujaan berdasarkan kepercayaan Shinto. Tidak semua kuil Shinto adalah bangunan permanen, sejumlah kuil memiliki jadwal pembangunan kembali. Bangunan di Ise Jingū misalnya, dibangun kembali setiap 20 tahun sekali.
Performansi merupakan suatu kegiatan atau tindakan yang dilakukan sebagai perwujudan dari ungkapan pikiran dan perasaan dan menjadi bagian penting dalam kegiatan tradisi. Aktualisasi sebuah tradisi terlibat melalui komponen yaitu: tempat dan waktu (Di kuil Kushida di Fukuoka pada tanggal 3 dan 4 Februari), konteks/jalannya upacara setsubun ( koteks, audiens, dan teks).
Sedangkan kearifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus-menurus dalam kesadaran masyarakat. Berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat. Kearifan lokal di festival setsubun untuk mengusir roh jahat dan menciptakan ketetraman masyarakat Jepang dan seterusnya.
Kearifan lokal adalah nilai budaya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara arif atau bijaksana (Sibarani, 2014:115). Defenisi ini menekan nilai budaya luhur yang digunakan untuk kebijakan atau kearifan menata kehidupan sosial. 日本にほんは地元じもとの知恵ちえの価値かちを維持いじし、守まもっている先進国せんしんこくとしてである。途方とほうもない産業力さんぎょうちからを持
も
つ先進国せんしんこくとしても、日本にほんは地元じもとの知恵ちえを維持し、守まもることができる。それは日本にほんの社会しゃかいがその文化ぶんかを大事だいじにするからである。よく行っている習慣しゅうかんや文化ぶんかとしての一ひとつは、節分祭せつぶんさいということである。日日本ひにほんでは多おおくの祭まつりがあるが、節分祭せつぶんさいは、次々つぎつぎの月つきに悪霊あくれいから解放かいほうされるように、季節きせつの初はじめに行おこなわれる祭まつりである。節分祭せつぶんさいの起源きげんは、昔むかし、宮殿きゅうでんの近所きんじょで行おこなわれ、祭まつりには粘土ねんどから着色ちゃくしょくされている様々さまざまな人形にんぎょうを、宮殿内きゅうでんないの門もんに表示ひょうじされていた。
「節分せつぶん」という言葉ことばは、季節きせつの区部くぶという意味いみにする。22月がつ33、44日にちは旧暦きゅうれきによると春はるの始はじまりで、春はるの前日ぜんじつに「節分せつぶん」と呼
よ
ばれていた。節分せつぶんの日
ひ
には、人々ひとびとは豆まめ(正確せいかくに焙煎ばいせんされた大豆だいず)を蒔
ま
き、食
た
べる。悪あくを追おい払はらうという意味いみにする「マメツまめつ(摩滅まめつ)」の言葉ことばと似
に
り、「マメまめ」の言葉ことばを使つかう。4回の祭まつりの中で, 春だけの節分祭せつぶんさいが残っていた。その理由りゆうは、冬ふゆから春はるへの変化へんかは、夏なつから秋あきにかけて、夏なつから次つぎの夏なつにかけての変化へんかに比くらべて、人々ひとびともが最もっとも興味きょうみを持っていることである。「まつり」という言葉ことばは、「祀る」という言葉ことばから由来ゆらいし、神様かみさまに祭まつるという意味いみがある。神道しんとうでは、四よっつのお祭まつりの要素があり、神聖化しんせいか(はらい)、奉仕ほうし、祈いのりの読
よ
み(祝詞のりと)である。日本にほんの神話しんわで知
し
られている最もっとも古ふるい祭まつりは、天野岩手あまのいわての前まえで行おこなわれた儀式ぎしきである。神道しんとうと仏教ぶっきょう。この二ふたつの宗教しゅうきょうは10世紀前せいきまえから日本にほんで信仰者しんこうしゃが多おおい。神道しんとうはアニミズムを指し、日本国家にっぽんこっかの元もとの宗教しゅうきょうと信しんじられている。神道しんとうという言葉ことばは、神かみの道みち(The Way Of Kami)を意味いみする中国ちゅうごくの聖句せいくから由来ゆらいした。Hemp Culture In Japan(2007年)では、この神かみの道みちの意味いみは、日常生活にちじょうせいかつにおける神様かみさま(精神的せいしんてきな形態けいたいの神かみ)を尊敬そんけいする儀式表現ぎしきひょうげんであると言
い
われている。信徒しんとの最もっとも重要じゅうようなことは、純度じゅんどと繁殖力はんしょくりょくである。神社じんじゃは神道しんとうの信仰しんこうの礼拝れいはいのために建
た
てられた恒久的こうきゅうてきな木造建築物もくぞうけんちくぶつである。すべての神社じんじゃは恒久的こうきゅうてきな建物たてものではなく、いくつかの神社じゃは再建さいけんスケジュすけじゅール
る
がある。例たとえば、伊勢神宮いせじんぐうには、2020年ねんに一度再建いちどさいけんされる。
パフォーマンスとは、思考しこうや感情かんじょうの表出ひょうしゅつを表現ひょうげんし、伝統でんとうの活動かつどうにおいて重要じゅうような役割やくわりを果
は
たす活動かつどうや行動こうどうである。伝統でんとうの実現じつげんは、次つぎのようである。場所ばしょと時間じかん(22月がつ33日にちと44日にちの福岡ふくおかの櫛田神社くしだじんじゃにて)、セレモニーの文脈(豆まめまきという豆まめを投
な
げ捨
す
てる、恵方巻えほうまきと呼
よ
ぶすしを食
た
べたりする)、節分祭せつぶんさいの使つかう物もの(鬼おにマスクとナ豆)、観客かんきゃく(学生がくせい、農家のうか、芸術家げいじゅつか、力士りきし、雇用者こようしゃ、ビジネスマン、外人などの様々な社会グループ)、そして祈りと希望のテキストである。地元じもとの知恵ちえは、社会しゃかいにある概念的がいねんてきなアイデアあいであであり、社会しゃかいの意識いしきの中なかでも成長せいちょうし、継続的けいぞくてきに発展はってんしていく。人ひとの生活せいかつを規制きせいする役割やくわりを果
は
たす。節分祭せつぶんさいの地元じもとの知恵ちえは、季節きせつの終
お
わりに悪わるいことが出
で
やすくなるという考かんがえから始はじまった。それで、季節の終わりに入ると、日本人にほんじんは悪霊あくりょうを追おい出
だ
すために、豆まめを投
な
げつけ、安全あんぜんで豊ゆたかな年としのために幸運こううんを呼
よ
び出 す。豆まめを投
な
げつける伝統でんとうは、年間ねんかんを通つうじて健康けんこうのよく、病気びょうきのない欲求よっきゅうの象徴しょうちょうである。
Collections
- Undergraduate Theses [525]