Tanaman Lada di Langkat Abad XIX Sampai XX
Abstract
The Thesis entitled "Pepper Plantations In Langkat in the century of XIX untill
XX. This is a history of plantation studies related to the society economic life of people
who cultivated pepper plants in the Langkat region. Research methods used in the
implementation of research studies is a historical method, which consists of heuristics,
criticism, interpretation, and historiography. In the heuristic stage, the author has
collected data from colonial period books, reports, and archives. Furthermore, once the
data is collected, it is verified through internal and external criticism, so that all data is
assembled to form a past construction. Until the final stages of writing in the form of a
thesis.
The Researchs aims to describe how early pepper plants in Langkat, the pattern
of pepper cultivation, peaks and decline of pepper plants in Langkat in the XIX century
until the XX century. The geographical condition of the Langkat region became an
important factor in the beginning of pepper cultivation. In addition, the distribution and
access to land is not a problem, coupled with the relatively small production costs, so the
capital required in this pepper planting business is not too large. In its development,
although pepper cultivation efforts were initially less developed, the occurrence of
international trade dynamics made the pepper commodity market share more attention.
Interestingly, the high demand from the international market for pepper commodities,
especially from the Malay peninsula, has made pepper entrepreneurs and farmers
competing in planting and producing the crops. This then makes the pepper production
rate has increased significantly. In addition, the development of pepper planting in
Langkat indirectly also led to changes in demographic composition of the population
until the emergence of new areas that have characteristic identity characteristic.
In subsequent developments, the decline in pepper production in Langkat
generally caused by various factors, such as: Falling demand due to high price
conditions. This is also not separated from the condition of crop failure by farmers
where pepper crops result damaged of pest attack. In addition, the condition is further
compounded by the opening of East Sumatra region into a large onderneming economic
region. Skripsi yang berjudul “Tanaman Lada Di Langkat Abad XIX Sampai XX ini
adalah sebuah kajian sejarah perkebunan yang berhubungan dengan kehidupan sosialekonomi
masyarakat yang membudidayakan tanaman lada di wilayah Langkat. Metode
penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan kajian penelitiannya adalah metode
sejarah, yang terdiri dari heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Dalam tahap
heuristik, penulis telah mengumpulkan data dari buku-buku, laporan, dan arsip-arsip
masa kolonial. Selanjutnya pada saat setelah data terkumpul, kemudian diverifikasi
melalui kritik intern dan ekstern, sehingga seluruh data dirangkai hingga membentuk
suatu konstruksi masa lampau. Hingga pada tahap akhir dilakukan penulisan dalam
bentuk skripsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana awal tanaman lada di
Langkat, pola budidaya tanaman lada, puncak dan kemunduran tanaman lada di Langkat
pada abad ke XIX sampai abad XX. Kondisi geografis wilayah Langkat menjadi faktor
penting awalnya usaha penanaman lada. Selain daripada itu, persebaran dan akses
terhadap lahan bukanlah sebuah permasalahan, ditambah lagi dengan biaya produksi
yang relatif kecil, sehingga modal yang dibutuhkan dalam usaha penanaman lada ini
tidak terlalu besar. Dalam perkembangannya, meskipun usaha penanaman lada awalnya
kurang begitu berkembang, namun terjadinya dinamika perdagangan internasioanl
membuat pangsa pasar komoditi lada mendapat perhatian lebih. Menariknya adalah
permintaan yang tinggi dari pasar internasional akan komoditi lada terutama dari
kawasan semenanjung Malaya, membuat para pengusaha dan petani lada berlombalomba
dalam menanam dan memproduksi tanaman tersebut. Hal tersebut kemudian
membuat angka produksi lada mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di
samping itu, berkembangnya usaha penanaman lada di Langkat secara tidak langsung
juga menyebabkan perubahan komposisi demografi penduduk hingga munculnya
daerah-daerah baru yang memiliki karakteristik identitas yang khas.
Dalam perkembangan selanjutnya, terjadinya penurunan angka produksi lada di
Langkat umumnya disebakan berbagai faktor, seperti: Permintaan yang turun
disebabkan kondisi harga yang cukup tinggi. Hal ini juga tidak terlepas dari kondisi
gagal panen oleh petani dimana tanaman lada rusak akibat serangan hama. Selain itu,
kondisi tersebut makin diperparah dengan dibukanya daerah Sumatera Timur menjadi
kawasan ekonomi onderneming secara besar-besaran.
Collections
- Undergraduate Theses [353]