Show simple item record

dc.contributor.advisorHasibuan, Adriana
dc.contributor.authorZihan, Dhea Al
dc.date.accessioned2019-02-20T01:27:56Z
dc.date.available2019-02-20T01:27:56Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11672
dc.description.abstractSalah satu jenis karya sastra adalah novel. Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang sangat menarik untuk dikaji. Hal tersebut karena di dalam novel terdapat unsur-unsur intrinsik yang membawa pembaca berpetualang seolah-olah mengalami peristiwa yang ada di dalam cerita novel tersebut. Salah satu karya sastra yang akan ditelaah dari segi sosiologis terdapat dalam novel dengan judul “Cahaya di Tirai Sakura” ditulis oleh Riza Perdana Kusuma. Di dalam novel “Cahaya di Tirai Sakura” dapat dilihat budaya dan kondisi sosial yang dihadapi oleh seorang pria dan bagaimana menghadapi interaksi sosial sebagai general manager di salah satu perusahaan penerbangan cabang Nagoya, Jepang. Dalam menganalisis penulis menggunakan teori interaksi sosial dan culture shock yang ditulis Kingsley dan Dakhari (2006). Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan cara menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian. Selain buku, data juga dikumpulkan dari internet. Kesimpulan dari novel “Cahaya di Tirai Sakura” karya Riza Perdana Kusuma adalah Tokoh Riza salah berkomunikasi saat berinteraksi sosial dengan individu yaitu orang Jepang. Riza salah mengucapkan kata maaf dalam bahasa Jepang. Riza mengucapkan sumimasen pada saat Riza menabrak mobil laki-laki Jepang, seharusnya Riza mengucapkan gomennasai pada laki-laki Jepang tersebut. Pada situasi ini seharusnya Riza mengucapkan gomennasai, karena gomennasai lebih sopan dari kata sumimasen. Dampaknya laki-laki Jepang tersebut tampak marah dan kesal pada Riza. Kemudian interaksi sosial Riza yaitu di undang untuk menghadiri pesta, yang membuat Riza terkejut. Seperti menghadiri pesta pernikahan sekretarisnya, pesta perpisahan dengan kolega kerjanya, dan acara wisuda salah satu universitas rekan bisnisnya. Di Jepang pihak pengundang yang menentukan biaya penyelenggaraan, termasuk sewa tempat dan lain-lain. Yang nilainya akan sangat bergantung pada posisi jabatan pihak yang diundang. Makin tinggi jabatan pihak yang di undang maka semakin tinggi pula biaya yang harus dibayar oleh tamu, inilah yang disebut dengan betsu-betsu, prinsip dimana biaya pesta harus ditanggung oleh tamu yang hadir. Dampaknya Riza harus mengeluarkan uang banyak setiap di undang ke pesta rekan bisnisnya. Culture shock yang dialami Riza dalam lingkungan kerja, tokoh Riza terkejut dengan budaya kerja orang Jepang yang sangat disiplin. Pada saat bekerja di Jepang Riza terkejut dengan Budaya orang Jepang yang memulai kerja pukul 07.10. Pukul 07.10 semua orang di kantornya sudah sibuk dengan tugas masing-masing. Berbeda sekali dengan negara asalnya yaitu Indonesia yang memulai pekerjaan di kantor pukul 08.00 pagi. Oleh karena itu membuat diri Riza disiplin, Mulai dari datang tepat waktu dan mengerjakan tugas dengan lengkap. Di lingkungan kerja, Riza mengalami interaksi sosial yang membuat tokoh Riza terkejut pada saat di undang menonton konser dirumah koleganya. Pada saat menonton konser, semua orang duduk dengan melipat kaki diatas tatami. Mulai dari yang tua hingga yang muda begitu tenang saat menonton konser. Dampaknya kaki Riza mengalami kesemutan dan pegal saat duduk diatas tatami, pada saat pertunjukan konser berlangsung. Karena Riza tidak tahan duduk berlama-lama diatas tikar apalagi kakinya berlipat seperti duduk orang Jepang. Pada saat Riza membawa oleh-oleh dari Indonesia untuk orang kantornya, Riza mengalami culture shock. Oleh-oleh yang diletakkannya diatas meja masih terbungkus rapih. Setelah bertanya kepada Yuta teman kantornya, Riza mendapat penjelasan bahwa di Jepang kalau membawa oleh-oleh akan lebih baik diserahkan kepada salah satu orang untuk membagikannya langsung. Jika diletak saja tidak ada yang mengambilnya karena itu kurang sopan. Dampaknya makanan Indonesia yang dibawa Riza tidak dimakan sama sekali oleh teman kantornya. Berbeda dengan negara asal Riza yaitu Indonesia, apabila ada oleh-oleh langsung disentuh bersama-sama untuk menikmati oleh-oleh yang diberikan.en_US
dc.description.abstract文学作品ぶんがくさくひんの種類しゅるいの一ひとつは小説しょうせつである。小説しょうせつは研究けんきゅうするのに、非常ひじょうに興味深きょうみぶかい文学作品ぶんがくさくひんです。これは、小説しょうせつには、小説しょうせつにある出来事できごとを実際に経験するかのように、読者どくしゃに冒険ぼうけんをもたらす内在的要素ないざいてきようそがあるからです。 社会学的に研究けんきゅうする文学作品ぶんがくさくひんの一ひとつは、リザ・ペルダナ・クスマ「Riza Perdana Kusuma」によって書 か かれた「Cahaya di Tirai Sakura」という小説である。「Cahaya di Tirai Sakura」という小説には、いる男の人が文化や社会状況など、日本の名古屋支店で部長として社会的な交流を扱う方法を見ることができる。分析するため、キングスレー「Kingsley」とダカリ「Dakhari 」(2006)によって書かれた社会的相互作用しゃかいてきそうごさようと文化ぶんかショックという理論りろんを使用しようする。本研究ほんけんきゅうでは、著者ちょしゃは研究けんきゅうの問題もんだいに関連かんれんする書籍しょせきを使用しようしてデでータ た を収集しゅうしゅうするという文献研究方法ぶんけんけんきゅうほうほうをしたいと考かんがえる。文献研究ぶんけんけんきゅうに加くわえて、データはインターネットから収集しゅうしゅうされる。 リザ・プルダナ・クスマに書かれた「Cahaya di Tirai Sakura」という小説の結論けつろんはリザりざという人物じんぶつがいる日本人にほんじんとコミュニケショこみゅにけしょーン ん を取 と るとき、無意識むいしきに悪わるいことをしてしまった。リザりざは謝罪しゃざいするとき、不適切ふてきせつな言葉ことばを言 い った。いる日本人にほんじんの車くるまに打 う つかったとき、「ごめんなさい」と言 い うはずだったのに、リザりざは「すみません」と言った。このような場合ばあいには、リザは「ごめんなさい」と言うはずだった。なぜなら、「すみません」より「ごめんなさい」のほうがもっと丁寧ていねいな言葉ことばなのである。そのあげくに、日本人にほんじんの男おとこは怒おこっているように見 み えた。その他 た に、リザりざがした交流こうりゅうの一ひとつは招待しょうたいされたパ ぱ ーティてぃーに参加さんかしたとき、あることに驚おどろかせられた。例たとえば、惨事さんじの人ひとの結婚、送別会そうべつかい、卒業式そつぎょうしきなどである。日本にほんでは、場所ばしょを借 か りる代金だいきんなどは招待しょうたいする人ひとが決きめる。値段ねだんは招待しょうたいされる人ひとの地位ちいによって異ことなる。招待しょうたいされる人ひとの地位ちいが高たかいほど、出席者しゅっせきしゃが払はらう代金だいきんも高たかくなる。これは、パ ぱ ーティてぃーの費用ひようは出席者しゅっせきしゃが負担ふたんしなければなりらない「別々べつべつ」ということであるそのために、仕事しごとの人ひとのパーティーに出席するたび、リザはかなりお金かねを挙 あ げなければならない。 リザりざは日本人にほんじんの勤勉きんべんさに驚おどろいた。七時十分しちじじっぷんに仕事しごとを始はじめるという日本文化にほんぶんかにリザりざは本当ほんとうに驚おどろいた。七時十分に会社の皆さんはそれぞれの職務に忙しかった。インドネシアと全然違ぜんぜんちがって、インドネシアいんどねしあでは仕事しごとが始はじまるのは午前八時 である。したがって、リサりさも勤勉きんべんな人ひとになる。リザりざは時間じかんを守まもり、仕事しごともきちんとする。 会社かいしゃの人ひとの家いえにコンサこんさとを見 み るとき、リザりざもまた驚おどろいた。コンサこんさートとを見みるとき、みんなが畳たたみに座すわる。コンサこんさとを見るとき、若い人からお年寄りも静かにテレビを見る。そのために、途中でリザの足は痛くなる。日本がする正座のように、長ながい時間じかんに座すわるのがリザりざは苦手にがてである。 インドネシアいんどねしあからお土産みやげを持 も ってきて、会社かいしゃの人ひとに渡わたすときも、リザりざはカルチャかるちゃーショックしょっくに遭う。リザりざがテ て ーブルぶるに置 お いたお土産みやげは、まだきれいに包つつまれている。ユタゆたという会社かいしゃの友達ともだちに説明せつめいを聞 き いて、リザりざはわかるようになる。日本にほんではお土産を持ってくるとき、家にいる各人に配るように、誰だれかにそのお土産みやげを渡わたしたほうがいい。お土産みやげは机つくえの上うえにそのままに置 お いたら、ちょっと礼儀正れいぎただしくないので、取 と る人ひとはいない。そのあげくに、リザりざが持ってきたインドネシアいんどねしあ料理りょうりは誰だれにも食 た べられない。リザりざの出身しゅっしんの国くにのインドネシアいんどねしあと違ちがって、お土産みやげが机つくえの上うえに置 お いたら、みんなで食 た べられる。en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAnalisis Sosiologis Novel Cahaya di Tirai Sakuraen_US
dc.titleAnalisis Sosiologis dalam Novel Cahaya di Tirai Sakura Karya Riza Perdana Kusumaen_US
dc.title.alternativeRiza Perdana Kusuma No Cahaya Di Tirai Sakura To Iu Shousetsu Ni Okeru Shakaigakuteki Na Bunsekien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140708046en_US
dc.identifier.submitterAkhmad Danil
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record