Show simple item record

dc.contributor.advisorSitumorang, Hamzon
dc.contributor.authorSiddiq, Muhammad Ray
dc.date.accessioned2019-02-22T02:26:28Z
dc.date.available2019-02-22T02:26:28Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11809
dc.description.abstractDi Jepang terdapat banyak festival-festival unik dan menarik salah satunya yaitu festival Obon, festival Obon merupakan festival untuk merayakan pulangnya arwah leluhur kerumah. Perayaan ini sudah dilaksanakan sekitar tahun 657 M dan berkembang hingga saat ini. Pelaksanaan Obon disetiap daerah di Jepang juga berbeda-beda sesuai dengan kalender Tempo dan kalender Gregorian, perayaan obon juga dibagi sesuai bulan pelaksanaannya seperti shicigatsu bon yaitu perayaan obon pada bulan juli, hachigatsu bon perayaan obon dibulan agustus, dan kyu bon Perayaan Obon Kuno ini dirayakan pada hari ke-15 bulan ketujuh berdasarkan system kalender Tenpo. Pada saat perayaan obon terdapat berbagai macam tradisi unik yang berbeda-beda disetiap daerahnya seperti kareta dari timun dan terong yang diyakini oleh masyarakat jepang sebagai kendaraan untuk para arwah, mendoakan setan lapar yang bertujuan menolong arwah gentayangan, kemudian memasang lampion obon yang terbuat dari washi didepan rumah dengan tujuan agar arwah leluhur dapat menemukan rumah tersebut, dan menghanyutkan lampion ke sungai dengan tujuan menerangi jalan ketika arwah leluhur hendak pulang, setelah itu warga menbuat panggung yang terbuat dari rangkaian kayu (yagura) di lapangan terbuka, kemudian warga akan melalukan Bon odori. Bon odori ini dilakukan dengan gerakan berputar searah jarum jam dan memgenakan yukata yang berbahan kain katun dan aksesoris berupa lonceng, kipas, handuk kecil, dan topi jerami yang dihiasi bunga-bunga. Selain merupakan acara keagamaan Obon adalah perayaan meriah yang dinanti-nantikan oleh banyak orang Jepang, pada saat ini juga berkesempatan untuk berjumpa dengan keluarga yang ada di kampung halamannya masing-masing. Festival Obon ini tidak hanya diadakan di daerah Jepang saja, namun juga diadakan oleh orang Jepang ataupun orang berdarah Jepang yang tinggal di luar negeri contohnya seperti di Malaysia. Amerika, Kanada, Dan Brasil, perayaan Obon diluar Jepang mengalami percampuran budaya dengan kebudayaan lokal, sehingga menjadi lebih familiar dengan budaya setempat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectFestival Obonen_US
dc.titleFestival Obonen_US
dc.title.alternativeObon Matsurien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM152203005en_US
dc.identifier.submitterAkhmad Danil
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record